
Mobil Audi. Tempo/Aeif Irianto
"Itu terlihat pada Audi A6 facelift ini," ujar Gunadi Sindhuwinata, Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional, induk perusahaan PT Garuda Mataram Motors (PT GMM). "Audi A6 menggunakan mesin TFSI (Turbo Fuel Stratified Gasoline Direct Injection) tapi dengan Supercharger, sehingga lebih bertenaga. Tapi irit bahan bakar."
Irit? Wah, ntar dulu. Apa enggak salah? Data teknis menyebutkan, Audi A6 yang diboyong ke Indonesia ini menggunakan mesin 2.995 cc V6. Coba simak fakta berikut ini. Tenaga maksimal yang disemburkan bisa mencapai 290 daya kuda pada putaran mesin 4.850-6.800 rpm. Sedangkan torsi maksimal 420 Newtonmeter dicapai pada 2.500-4.850 rpm.
Lha terus gimana bisa irit? Padahal, selama ini, tenaga sebesar itu hanya bisa dihasilkan oleh mesin di atas 4.000 cc.
Gunadi tak sekadar berpromosi. Audi ternyata punya pemecahannya. Penggunaan Supercharger yang dilengkapi dengan dua buah Intercooler menjadi rahasia pendongkrak performa mesin Audi A6 ini.
Berkat teknologi TFSI yang dipadu Supercharger, jumlah udara yang disemburkan ke ruang bakar semakin banyak. Dengan semakin banyaknya udara itulah, proses pembakaran juga semakin sempurna. Walhasil, tenaga yang tercipta makin besar. "Itulah kuncinya," tutur Dedy Yudantyo, Workshop Department Head Indomobil Group.
Tambahan teknologi Simon 8 Gasoline Injection diklaim membuat mobil yang menggunakan bahan bakar RON 95 ini tak gampang haus. "Tingkat efisiensi mencapai 15 persen lebih hemat ketimbang model lain di kelasnya. Satu liter bisa untuk menempuh jarak 10,5 kilometer," Dedy menerangkan.
Satu lagi sebagai penunjang, pemakaian teknologi Quattro atau penggerak empat roda. Teknologi ini merupakan sistem berkendaraan yang mampu memberikan tenaga dari mesin ke dua gardan sedan medium ini. Walhasil, roda dan mobil mampu menghasilkan tenaga tambahan sehingga mobil tetap stabil saat melibas berbagai medan.
Teknologi trademark Audi ini juga membantu pengemudi mengoreksi posisi dan kedudukan mobil dengan reaksi yang begitu cepat. Sehingga tak akan terjadi slip atau menabrak.Paduan teknologi TFSI, Supercharger, dan teknologi Quattro menjadikan Audi A6 mampu mencapai akselerasi 0-100 kilometer per jam dalam tempo 5,9 detik saja. Bantuan transmisi tiptronic sanggup membuat mobil ini melaju dengan kecepatan maksimal 250 kilometer per jam. Wah....
Dari tadi kita bicara soal mesin dengan kecepatan. Lalu perubahan apa saja yang dilakukan pada A6 baru ini?
Meski disebut facelift, Audi mengubah banyak bagian. Tampil depan menggunakan single grille, bumper depan, bumper belakang dengan air diffuser, headlamp dan rearlamp dengan LED, foglamp, air vents, kaca spion kini dilengkapi lampu sein LED, knalpot baru, serta velg aluminium berukuran 18 inci.
Dengan dimensi panjang 4.927 milimeter, lebar 1.855 mm, dan tinggi 1.459 mm, kabin Audi jelas lega. Tampilan jok dan beberapa ornamen bernuansa cokelat muda serta aksen krom pada trim membuat interior makin elegan.
Kemudi juga dihiasi trim nuansa krom. Dasbornya dilengkapi ornamen anyar, seperti display information system untuk pengemudi, layar MMI (multi-media interface) berukuran 7 inci, dan juga CD player yang bisa menggunakan SD card reader.
Sedangkan untuk kenyamanan, Audi A6 menggunakan suspensi depan 4-Link dan belakang Trapezoidal-Link yang lebih disempurnakan. Hasilnya, meski dilarikan dengan kecepatan tinggi, A6 tetap dinamis, nyaman, dan yahud.
Untuk mendapatkan semua keunggulan itu, PT GMM selaku agen tunggal pemegang merek Audi di Indonesia, membanderol Audi A6 3.0 TFSI Quattro Rp 953 juta (off-the-road). Pilihan lain? Ada. Audi A6 2.0 TFSI, yang ditawarkan dengan banderol Rp 690 juta (off-the-road)."Kami optimistis, Audi A6 baru ini bisa terjual 40-50 unit pada 2010, total penjualan semua model Audi pada tahun ini kami targetkan 200-250 unit," Gunadi menandaskan.
ARIF ARIANTO | RAJU FEBRIAN