TEMPO Interaktif, Jakarta - Umur 15 tahun dirasa PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) sudah cukup untuk dianggap anak bawang. Pemegang merek Hyundai asal Korea di Indonesia itu bertekad untuk muncul sebagai salah satu kekuatan otomotif di tanah air.

Jongkie D Sugiharto, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia mengatakan sejak masuk ke Indonesia tahun 1995, Hyundai dikenal sebagai pabrikan yang mengeluarkan mobil murah. Pandangan ini akan coba diubah Hyundai. Langkah-langkah sudah dilakukan HMI sejak tahun lalu dengan memperkenalkan visi baru Into Innovation.

"Kami ingin mengganti stigma price brand menjadi inovation brand dengan menghadirkan produk-produk baru penuh inovasi. Masuknya produk ini akan mendongrak kami sebagai brand yang akan disegani di tanah air," kata Jongkie.

Setelah mengenalkan Atoz, Avega, Getz, dan H1, dalam beberapa tahun terakhir, Hyundai mulai memasarkan produk-produk global seperti Hyundai i10, i20, dan terakhir New Tucson yang dilansir di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010 lalu.

Selain produk, jumlah jaringan, layanan dealer dan kemampuan bengkel juga ditingkatkan. Erwin Djajadiputra, Vice President Marketing, Sales and Aftersales HMI mengatakan sejak tahun lalu mereka terus melakukan perbaikan penampilan dan pelayanan dealer-dealer Hyundai di seluruh Indonesia.

"Saat ini dealer 3S (Sales, Service, and Spare part) HMI sudah mencapai 42 network dan akan terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan," kata Erwin.

Di kalangan internal perbaikan kinerja Hyundai lewat PT Hyundai Indonesia Motor -- pabrik Hyundai di Indonesia sebagai Agen Pemegang Merek -- memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004 dari Badan Sertifikasi SAI Global.

Sedangkan dalam JD Power Survey 2010 CSI (Customer Satisfaction Index), Hyundai melesat lima peringkat dari posisi ketujuh tahun 2009 lalu, ke peringkat dua tahun ini.

RAJU FEBRIAN