Inilah Masalah Kelistrikan Penyebab Mobil Mogok
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Senin, 10 Januari 2011 11:06 WIB
Alternator. foto:flickr.com
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mobil Anda tiba-tiba kekurangan setrum dan mogok di tengah jalan?  Jangan terburu-buru menjatuhkan vonis bahwa aki bermasalah meski perangkat masih baru. Bisa jadi, charging system atau sistem isi ulang listrik dari alternator ke aki bermasalah. “Istilahnya awamnya aki tekor, karena charging system atau sistem isi ulang kelistrikan di mobil tidak normal,” tutur Akhmad Zam Zami, servis advisor Bengkel 334, Cipondoh, Tangerang, Senin (10/1).
Selain menyebabkan mobil mogok, ketidaknormalan sistem itu juga mengakibatkan  rusaknya beberapa peranti mobil yang menggunakan sumber listrik. Biaya yang dibutuhkan untuk pemulihan pun tidak sedikit.
Lantaran itulah memahami sistem itu, mengenali berbagai potensi kerusakan yang mungkin terjadi, serta cara mendeteksi ketidakberesan di sistem itu adalah kunci utama. Berkut Zam Zami memberi tips untuk Anda :
Tiga komponen utama
 
Sistem arus listrik di mobil terdiri dari aki, alternator, serta voltage regulator.
a. Aki
Aki  biasa disebut baterai kering berfungsi menyimpan sumber listrik yang akan digunakan oleh mobil untuk memantik koil, sumber listrik untuk lampu, perangkat audio, dan lain-lain yang ada di mobil.  Bila aki rusak, maka mobil akan mogok karena cadangan arus listrik yang disimpannya tidak ada atau tidak bisa mengalir.
b. Alternator
Peranti ini biasa disebut dengan dynamo ampere. Alternator berfungsi sebagai generator yang menghasilkan arus listrik alternating current (AC) dan sekaligus mengubahnya menjadi arus direct current (DC).  
c. Voltage regulator,
Sesuai namanya, komponen ini berfungsi  untuk mengatur tegangan arus listrik dari alternator agar sesuai dengan kapasitas aki dan beberapa komponen kelistrikan di mobil. Fungsi ini sangat penting. Pasalnya bila listrik yang mengalir dari alternator ke aki melebihi batas kapasitas maksimalnya, maka komponen tersebut akan rusak.
Melalui komponen ini, arus tegangan listrik diatur untuk tetap berada di 13,5 – 14,5 volt. Umumnya, mobil menggunakan aki bertegangan 12 Volt DC.
2. Masalah yang sering terjadi
Zam Zami menyebut, masing-masing komponen memiliki berbagai macam potensi kerusakkan, di antaranya :  
A. Aki
Kerusakkan pada aki  -- khususnya aki basah --  yang kerap terjadi adalah sel aus dan getas.  Kerusakkan ini bisa terjadi pada aki masih relatif baru.  Hal itu dikarenakan, pemilik mobil terlambat mengisi air aki.
Karena itu sangat disarankan rutin memerikasa kondisi aki. Cara paling gampang adalah dengan melihat indikator warna yang ada di aki. Bila indikator masih memperlihatkan warna bitu berarti kondisi aki masih bagus. Bila merah, sebaliknya. 
Masalah lainnya yang sering terjadi adalah, kabel aki mengalami korosi. Akibatnya arus listrik yang disalurkan ke mesin tidak maksimal.
Cara untuk mengatasinya, cukup bersihkan terminal aki secara rutin dan lindungi sambungan kabel di terminal dengan pembungkus yang bisa dibeli di toko onderdil. 
B. Alternator
 
Bila alternator bermasalah, maka mobil akan mogok. Beberapa masalah yang kerap terjadi di alternator adalah : 
1. Gulungan kawat tembaga putus
Beberapa kerusakkan yang kerap terjadi di perangkat ini antara lain, putusnya gulungan kawat tembaga. Meski hanya satu diantara beberapa gulungan, namun hal itu akan mengganggu arus listrik.
Cara mengenali gejala kerusakkan tersebut cukup sulit. Untuk mendeteksi, aktifikan semua peranti di mobil yang menggunakan arus listrik, mulai dari pendingin ruangan (AC), seluruh lampu, peranti audio video, lampu kabut, dan lain-lain.
Bila tiba-tiba  cahaya atau sinar lampu meredup, suara tape terdengar melambat atau bahkan mati, berarti ada kerusakkan. “Bila jumlah kawat atau gulungan yang putus banyak, mobil akan mogok dan sulit dihidupkan lagi,” ujar Zam Zami.
2. Diode putus
Biasanya terdapat enam diode di alternator. Namun, meski hanya satu diode yang bermasalah, namun sudah cukup membuat mesin mobil sulit sekali dinyalakan.
 
3. Kabel  mengalami korosi
Kasus yang selama ini terjadi adalah, kabel pengisian listrik dari alternator ke aki mengalami korosi. Akibatnya, aliran listrik ke aki tidak maksimal.
Akibat kondisi ini mesin mobil sulit sekali dihidupkan. Oleh karena itu sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin kabel tersebut.
 
4. Arang atau brush habis
Bila komponen ini habis maka medan magnet di alternator tidak akan bekerja. Akibatnya proses pembentukan arus listrik di peranti itu tidak akan terjadi.
Arang habis karena pemakaian yang terus menerus. Cara mengatasinya, Anda harus mengganti dengan yang baru.
Biasanya, medan magnet langsung bekerja aktif di saat kunci kontak mobil diaktifkan.
 
C. Voltage regulator
Masalah yang muncul di komponen ini biasanya disebabkan oleh permasalahan di alternator atau aki. Gejala permasalahan di komponen ini cukup mudah dikenali, yaitu bila bohlam lampu dan sekring listrik cepat putus.
Bila menemui gejala seperti itu, segera lakukan perbaikan. Bila tidak, perangkat atau aksesori mobil yang menggunakan sumber listrik akan cepat rusak. Selain itu, aki akan mengalami kelebihan arus sehingga meleleh dan bahkan bisa meledak.
ARIF ARIANTO
Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi