
Dari kiri-kanan: M. Sadewo (Quality Assurance Div.Head Executive PT ADM), Lili Herman (After Sales Service Div. Head PT AI-DSO Tbk), Amelia Tjandra (Direktur Marketing PT ADM), Ahmad Syaufi (Technical Service Div.Head PT ADM), dan Rio Sanggau (Domestic Marketing Div.Head PT ADM). (Dok. ADM)
"Peranti itu berpotensi retak karena perubahan suhu yang ekstrem atau aus karena faktor usia pemakaian. Akibatnya bisa memicu kebakaran," tutur Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM di Jakarta, Kamis (14/4).
Hingga saat ini tidak ada keluhan dari konsumen dan laporan yang menyebut telah terjadi kecelakaan dan korban. Kendati demikian, ADM tetap akan melakukan penarikan.
Proses penggantian komponen yang bermasalah dilakukan selama satu tahun, mulai 14 April 2011 - 13 April 2012. Dalam penggantian komponen itu pemilik mobil tidak akan dipungut biaya.
Hanya, ADM akan memeriksa kondisi komponen tersebut. Bila kondisinya telah rusak atau sudah tidak memungkinkan lagi untuk digunakan, ADM akan mengganti. Untuk penggantian itu ADM menyiapkan dana Rp 8 miliar.
"Saat ini kami hanya memiliki data pemilik (mobil) 5 persen dari total populasi. Namun, kami terus melakukan pendataan hingga minimal mencapai 50 persen hingga satu tahun mendatang," aku Ahmad Syaufi, Kepala Divisi Pelayanan Teknik ADM.
Dia menambahkan, ADM mengimbau kepada pemilik kendaraan untuk segera menghubungi bengkel resmi Daihatsu guna mendapatkan layanan pemeriksaan atau penggantian komponen. Tak kurang dari 100 bengkel resmi di seluruh Indonesia disiagakan untuk melayani proses tersebut.
Selain di Indonesia, penarikan Feroza juga dilakukan di Jepang, Amerika Serikat, serta Australia. Kasus ini bermula di Jepang pada awal 2010 lalu, yang mobilnya terbakar. Setelah diselidiki akhirnya Daihatsu memutuskan untuk menariknya.
Namun, Amelia menampik anggapan bahwa penarikan ini merupakan trik pemasaran guna menarik simpati konsumen atau calon konsumen. "Kami melakukannya secara tulus untuk memberikan jaminan keselamatan kepada pemilik mobil," tandas dia.
ARIF ARIANTO