
Sebastian Vettel. AP/Eugene Hoshiko
Namun, dominasi pembalap asal Jerman ini tak membuatnya besar kepala. Vettel, juara dunia termuda sepanjang sejarah Formula 1 dan memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang Lewis Hamilton, tetap waspada.
Baginya, kemenangan di tiga seri dan memimpin klasemen sementara dengan nilai 93--unggul 34 angka dari rival terdekatnya Hamilton--belum ada apa-apanya untuk bisa menjamin mempertahankan gelar juara dunia yang diraihnya musim lalu.
Pembalap 23 tahun ini sangat menyadari masih sangat banyak seri yang harus dijalani ke depannya. "Jalan masih panjang. Baru empat dari 19 seri yang saya lalui. Kita masih harus mendapatkan poin lebih banyak lagi," kata Vettel seusai memenangi GP Turki.
Meski Vettel mengaku sudah merasa nyaman dengan penampilan dan tunggangannya, ia harus selalu berhati-hati terhadap kemajuan para kompetitornya agar tidak terperosok.
Vettel memahami tantangan ke depannya jauh lebih berat karena pesaingnya sudah lebih menguasai kendaraannya masing-masing. Seperti Fernando Alonso dengan Ferrari-nya, misalnya. Meski hanya menempati podium ketiga hasil adu kecepatan di Turki, pembalap Spanyol itu memberi perlawanan sangat sengit terhadap Vettel.
"Bisa kita lihat betapa cepat ini dapat berubah. Kita lihat itu ketika Fernando Alonso memepet dan terus menempel," ujar Vettel mengomentari penampilan rivalnya itu di lintasan GP Turki.
Dengan makin ketatnya persaingan seiring dengan berjalannya putaran seri, Vettel sudah menyadari dia dan timnya benar-benar harus bergerak selangkah demi selangkah dan tetap fokus pada setiap balapan agar bisa terus memaksimalkan poin.
"Kami tentu saja senang memperoleh poin sebanyak-banyaknya dari setiap lomba," kata Vettel yang pada balapan 58 putaran di Turki itu mencatat waktu tercepat, satu jam 30 menit 17,558 detik.
Vettel, yang dari empat seri selalu mendapat pole position, mengakui hasil di awal musim yang bagus ini memang sangat membantunya meraih gelar juara kembali. "Saya harus tetap fokus."
AUTOSPORT | BASUKI RAHMAT