
Berikan kesibukan yang bermanfaat bagi anak-anak saat berkendara (dailymail.co.uk)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tak terasa dua pekan lagi liburan anak sekolah telah tiba. Tahun pun telah menginjak usia pertengahan. Oleh karena itu, tak ada salahnya bila Anda juga melakukan penyegaran psikis dengan mengambil cuti dan ikut berlibur bersama keluarga.
Menjalani liburan ke luar kota dengan menggunakan kendaraan pribadi akan jauh lebih berkesan ketimbang menggunakan angkutan umum, baik kereta api, pesawat, bus, dan sebagainya. “Sebab dengan menggunakan kendaraan pribadi sarat dengan unsur rekreatif, petualangan, olahraga, sekaligus menambah pengetahuan,” tutur Panca Budi Utama, Instruktur Safety dan Eco Driving Dipa Adventure, di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2011.
Hanya, tak jarang prosesi perjalanan menuju tempat tujuan menjadi menjemukan bila ternyata tidak seperti yang dibayangkan anak-anak. Walhasil, rasa kurang nyaman dan cenderung uring-uringan akan terjadi.
Jika itu terjadi, maka orang tua yang mengemudikan mobil pun ikut terpengaruh. Emosi bisa tersulut. Akibatnya, selain terbekap rasa jemu atau bosan, badan juga terasa cepat lelah. Kondisi itu tentu membahayakan kegiatan berkendara.
Oleh karena itu, Panca menyarankan para orang tua menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak-anak mereka sepanjang perjalanan. Bagaimana cara menciptakan suasana itu?
Berikut ini tips dari Panca.
1. Berikan kesibukan
Ada beberapa cara untuk mengisi waktu sepanjang perjalanan untuk buah hati Anda. Selain memainkan beberapa permainan, Anda juga memberinya kesibukan dengan mencocokkan nama-nama kota yang kita lalui.
Cara seperti itu akan membuat mereka merasa terlibat dalam proses pencapaian tempat tujuan. “Oleh karena itu, buatlah catatan di sebuah buku daftar kota-kota mana saja yang bakal Anda lalui,” saran Panca.
Setelah itu, berikan catatan tersebut kepada anak-anak untuk mencocokkannya. Ajak mereka untuk melihat peta dan rambu-rambu penunjuk arah yang menuju ke kota tujuan.
2. Siapkan buku dan putar lagu favorit anak
Cara lain untuk membuat anak tidak jenuh adalah dengan memberikan buku bacaan atau buku gambar. Sarankan mereka untuk menggambar apa saja yang mereka temui selama perjalanan atau membaca buku.
Selain itu, jangan lupa membawa kaset atau kepingan cakram padat (CD) yang berisi lagu-lagu kesukaan atau favorit anak-anak Anda. Oleh karena itu, beberapa hari sebelum berangkat mintalah mereka untuk mencatat apa saja lagu kesukaannya. Setelah itu, siapkanlah kaset atau CD di mobil Anda.
3. Istirahatlah di taman atau tempat rekreasi
Apabila perjalanan menuju kota tujuan membutuhkan waktu puluhan jam atau beberapa hari, sebaiknya rencanakan istirahat dalam jarak atau waktu tertentu. Upayakan untuk beristirahat di taman atau tempat rekreasi.
Sebab, tempat-tempat seperti itu akan menyegarkan psikis anak-anak dan Anda. “Usahakan untuk bermain sejenak dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Ini akan memberikan kesan yang mendalam bagi anak,” kata Panca.
4. Sediakan makanan, minuman, dan obat
Usia anak-anak merupakan saat hormon pertumbuhan terus berkembang. Hal itu sangat berpengaruh pada sistem metabolisme sehingga tak heran bila anak-anak ingin cemilan atau makan.
Agar mereka merasa terpenuhi kebutuhannya, sediakan makanan dan minuman ringan. Selain itu, sediakan obat yang dibutuhkan dalam kondisi darurat.
5. Perhatian aspek keamanan
Meski mengupayakan anak-anak agar bisa menikmati perjalanan dengan memberikan berbagai kegiatan, jangan lengah dengan aspek keamanan. Meminta mereka menggunakan sabuk pengaman, mengunci pintu, serta memperhatikan cara duduk yang benar, namun tetap rileks adalah hal yang wajib Anda lakukan.
Selain itu, pastikan mesin, ban, rem, serta berbagai unsur pendukung lainnya dalam keadaan baik. Pastikan peranti pendingin ruang (AC), lampu--baik lampu utama, lampu kabin, maupun lampu belakang--wiper, dan audio berfungsi dengan optimal.
Dengan kata lain, hindarkan segala ketidaknyamanan agar anak-anak tidak trauma dengan perjalanan jauh. Apabila kondisi darurat terjadi, upayakan jangan panik. Sebaliknya jadikan proses mengatasi persoalan itu sebagai sarana belajar bagi anak-anak dengan melibatkan mereka.
“Sehingga mereka terkesan. Anak-anak pun merasa kondisi itu bukan masalah yang menyebalkan, tetapi bagian dari sebuah petualangan,” ujar Panca.
6. Jangan mengemudi secara agresif
Cara mengemudi secara agresif atau tergesa-gesa dengan kerap menginjak pedal gas dalam-dalam atau bermanuver di jalan selain akan menjadikan anak-anak resah dan takut juga boros bahan bakar. Bila pikiran mereka dipenuhi rasa resah atau takut maka sepanjang perjalanan tidak akan nyaman.
Rasa itu akan memicu trauma, mabuk perjalanan, bahkan phobia. Bila itu terjadi, ritual perjalanan liburan pun akan menjadi peristiwa yang membosankan bagi mereka.
ARIF ARIANTO