Berkat Robot Bekas, Toyota Pangkas Harga Camry Terbaru
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 16 September 2011 16:26 WIB
Toyota Camry 2012 (Dok. Toyota)
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, California - Toyota Motor Corporation (Toyota) di Amerika Serikat, 24 Agustus lalu resmi meluncurkan generasi ketujuh atau generasi terbaru sedan Toyota Camry. Menariknya, mobil yang baru tersedia di pasar mulai Oktober mendatang itu dibanderol lebih murah ketimbang generasi sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti dilansir Los Angeles Times, varian standar, yaitu Camry LE dibanderol US$ 22.500 atau sekitar Rp 193,5 juta (kurs US$ 1 = Rp 8.600) atau turun US$ 200 atau sekitar Rp 1,72 juta. Adapun varian tertinggi yaitu Camry XLE dihargai US$ 24.725 atau sekitar Rp 212,63 juta atau lebih murah US$ 2.000 atau Rp 17,2 juta dibanding generasi lawas.

Lantas mengapa itu bisa terjadi? Laman autoevolution.com, mengutip laporan Bloomberg, telah menemukan jawabannya. "Ternyata perakitan Camry anyar itu menggunakan robot perakitan bekas proyek kerja sama di pabrik (Toyota) California," laman itu menulis.

Toyota membeli robot di pabrik New United Motor Manufacturing Incorporated (NUMMI) California itu karena saat ini robot perakit itu menganggur. Padahal, kondisinya masih bagus. Peralatan tersebut merupakan peninggalan proyek kerja sama Toyota di California dengan General Motors (GM) lama, sebelum GM mengalami kebangkrutan pada 2009.

"Banyak peralatan yang baru di pabrik tersebut, tapi kami juga mendatangkan perlengkapan lama," kata Steve St Angelo, Wakil Direktur Manufacture & Engineering Toyota Amerika Utara memberi alasan.

Namun yang pasti, langkah itu dilakukan untuk menghemat ongkos produksi agar model tersebut tetap memiliki daya saing tinggi dan bisa memenangkan persaingan di pasar. Pasalnya, pada saat yang bersamaan, pabrikan asal Korea, Hyundai Motors Corporation, juga gencar menggelontorkan produknya. 

Begitu pun dengan Ford Motor Company. Di sisi lain, Camry merupakan produk unggulan Toyota yang hingga saat ini masih unggul di pasar Amerika.

ARIF ARIANTO

Iklan

 


 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi