
TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, New York - Mencari tempat parkir yang kosong di sebuah mal atau kota tak jarang menyita waktu bagi pengemudi mobil. Maklum, seiring dengan bertambahnya jumlah mobil dan tak bertambahnya areal parkir, areal parkir kosong seolah menjadi barang langka pada jam dan hari tertentu.
Walhasil, para pengguna mobil pun pusing tujuh keliling dibuatnya. Terlebih bila pada saat bersamaan mereka juga memiliki janji bertemu dengan seseorang. Stres pun semakin menjadi.
Namun kini ada cara parkir yang jauh lebih mudah. Pasalnya, pengemudi tak perlu berputar-putar mencari tempat parkir yang kosong.
Seperti dilansir ibm.com dan theautochannel.com, Ahad, 2 Oktober 2011, produsen komputer International Business Machine (IBM) bersama Streetline telah menciptakan perangkat lunak untuk menginformasikan tempat parkir yang ada di suatu kota. Informasi itu berdasarkan data yang tersedia di areal parkir semua mal, perkantoran, dan area parkir lainnya di suatu kota.
“Perangkat lunak itu akan dioperasikan badan pengelola parkir suatu kota dan disambungkan dengan jaringan komputer pengelola parkir di masing-masing tempat,” demikian bunyi pernyataan IBM.
Adapun pengemudi mobil tak perlu berkeliling kota atau berputar-putar di sebuah pusat perbelanjaan untuk memastikan ada tidaknya areal yang kosong. Mereka cukup mengaktifkan telepon Android atau iOS Smartphone miliknya.
“Mereka cukup mengetik informasi parkir di suatu kota, data pun tersedia seketika,” jelas pernyataan IBM.
Artinya, kemudahan parkir terletak pada ujung jari Anda. Selain memberikan kemudahan, cara parkir ala IBM itu juga membantu pengemudi mobil menghemat bahan bakar (BBM). Sebab, bisa Anda bayangkan, berapa BBM yang harus terbuang percuma kala pengemudi mobil berputar-putar mengelilingi areal parkir suatu tempat atau kota hanya untuk mendapatkan tempat yang kosong.
Pabrikan komputer asal Amerika Serikat itu menyodorkan satu bukti. Hasil survei yang dilakukannya di 20 kota besar di dunia pada 2010 lalu membuktikan 6 dari 10 orang pengemudi harus meninggalkan areal parkir mal atau perkantoran lantaran tak menemukan tempat yang kosong.
“Padahal mereka rata-rata telah menghabiskan waktu (untuk berputar-putar mencari tempat parkir) selama 20 menit,” tandas pernyataan IBM.
ARIF ARIANTO