
sxc.hu
TEMPO Interaktif, Jakarta - Memasuki pekan kedua bulan November, curah hujan diperkirakan semakin bertambah besar. Bagi para pengguna mobil, kondisi seperti ini perlu mendapat perhatian ekstra agar perjalanan aman dan nyaman.
Salah satu persoalan sepele tapi cukup mengganggu kenyamanan berkendara adalah timbulnya embun di kaca depan mobil sesaat setelah hujan. Munculnya embun di kaca, terutama bagian depan, membuat pandangan pengemudi terganggu.
”Tentu hal itu sangat membahayakan karena bisa memicu kecelakaan,” tutur Aldo Sucahyo, pimpinan Garuda Motor, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 7 November 2011.
Menghadapi kejadian seperti itu tak usah panik. Berikut ini tip dari Aldo:
1. Aktifkan AC dengan volume tinggi.
Saat hujan menguyur, itulah saat suhu udara mendadak berubah dingin. Besaran suhu itu lebih kecil ketimbang yang ada dalam kabin mobi. Akibatnya terjadi perbedaan tekanan udara di luar dan di dalam mobil.
Embusan karbondioksida saat pengemudi dan penumpang mobil serta embusan udara dari AC mengalami kondensasi di kaca mobil. Karena itu, Anda harus bertindak cepat begitu tahu hujan mulai turun.
Caranya, aktifkan AC hingga tingkat tinggi. Begitu pun dengan blower. Itu untuk mengimbangi penurunan suhu udara di luar mobil. Bila ternyata cara itu tak mempan, artinya AC mobil Anda bermasalah. Anda perlu mencoba cara darurat.
2. Oleskan sampo rambu di kaca bagian dalam.
Cara darurat yang anda bisa tempuh adalah mengoleskan sampo rambut di kaca dalam bagian atas. Olesi bagian itu secara melintang dari kiri dan kanan. Atau sebaliknya, Begitupun di bagian bawah.
Sampo rambut memiliki unsur kimia tertentu dengan besaran PH tertentu. Unsur tersebut mampu mengurangi ketegangan permukaan air atau gaya tarik-menarik antarmolekul air. “Akibatnya air tidak mudah mengumpul atau mengalami kondensasi alias membentuk embun,” ujar Aldo.
3. Taburi kaca luar dengan tembakau.
Bila Anda tak membawa sampo ternyata tembakau rokok bisa jadi solusi. Caranya, taburi, kemudian oles-oles kaca bagian depan mobil dengan tembakau yang dicampur sedikit air. Mungkin secara ilmiah cara seperti ini belum bisa dipertanggungjawabkan. Tapi pengalaman selama ini telah membuktikan.
4. Proses mengaktifkan AC yang benar.
Seperti disinggung di poin pertama, embun di dalam mobil saat hujan mengguyur karena perbedaan tekanan suhu antara di dalam dan di luar mobil. Suhu di dalam kabin yang lebih rendah ketimbang di luar mobil menjadi pemicu munculnya embun.
Terlebih bila mobil seharian diparkir di tempat yang terkena langsung terik matahari. Karena itu hindari cara parkir seperti itu. “Kedua, aktifkan AC secara benar,” ujar Aldo.
Caranya, sebelum Anda menyalakan mesin mobil buka semua kaca jendela selama 5-10 menit. Setelah mesin dinyalakan segera aktifkan AC dan blower hingga volume tertinggi. Hal itu dimaksudkan agar sisa hawa panas enyah dari kabin.
Bila kabin sudah terasa adem, Anda bisa menuntup kaca jendela dan menjalankan mobil.
ARIF ARIANTO