TEMPO.CO, Turin - Pabrikan mobil Italia, Fiat (Fabbrica Italiana Automobili Torino)-Chrysler, mengumumkan penurunan target penjualan mereka secara global, dari perkiraan 2,7 juta unit menjadi 2,2 juta unit tahun depan.

Turunnya proyeksi penjualan hingga 500 ribu unit itu disebabkan oleh belum redanya krisis utang Eropa, sehingga permintaan kendaraan terutama di kawasan Eropa barat masih cukup rendah.

CEO Fiat, Sergio Marchionne, mengatakan target awal 2,7 juta unit ditetapkan lantaran melihat prospek yang cerah di pasar Italia dan Eropa barat di awal tahun. Hal ini terbukti meleset lantaran setelah dilanda krisis keuangan penjualan kendaraan niaga turun 6,5 persen.

Melesetnya target penjualan mobil tersebut mengharuskan Fiat untuk menetapkan strategi baru. Marchionne mengungkapkan, meski saat ini permintaan lemah, pihaknya tetap menargetkan penjualan 5,9 juta unit hingga 2014.

"Konsekuensinya, dalam dua tahun ke depan pertumbuhan penjualan minimal harus mencapai 13 persen," kata dia seperti dikutip laman situs caradvice.com.

Menurut analis otomotif Morningstar, Richard Hilgert, agar target itu tercapai, Fiat mesti menelurkan sedikitnya 35 varian kendaraan baru paling lambat 2013 mendatang. "Selain varian baru, minimal ada rilis kendaraan rancang ulang untuk meningkatkan target," katanya.

Fiat telah mengalami penurunan penjualan hingga 10 persen dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Tahun ini saja dari target penjualan 2 juta unit hanya bisa terpenuhi 1,75 juta unit.

Namun sebaliknya di Australia penjualan setahun terakhir naik dari 1.236 unit menjadi 1.394 unit. Hal itu didorong penjualan model yang cukup populer, Abarth 500.

FERY FIRMANSYAH