
Logo Toyota terlihat pada mobil hybrid Prius psds acara North American International Auto Show di Detroit, Michigan, AS (9/1). REUTERS/Mike Cassese
TEMPO.CO, Jakarta- Produsen mobil asal Jepang, Toyota Motor Co, menambah target penjualan mereka di seluruh dunia lantaran optimis bisa menggenjot segmen mobil hibrida. Hal ini juga terkait kebijakan pemerintah Jepang yang memberi insentif fiskal pada kendaraan hemat bahan bakar sehingga biaya produksi mereka bisa lebih murah.
Dalam keterangannya seperti dikutip laman autonews.com, target penjualan Toyota ditambah 21 persen menjadi 8,58 juta unit kendaraan tahun ini. Selisih target yang ditetapkan kali ini mencapai 100 ribu unit dibanding yang telah ditetapkan awal bulan lalu. "Namun angka ini tidak menghitung kinerja dua anak perusahaan kami, Daihatsu Motor Co dan Hino Motors Ltd," demikian pernyataan manajemen Toyota, Rabu 25 januari 2012 kemarin.
Dari target tersebut, Toyota merencanakan penjualan 1,63 juta kendaraan di Jepang dan 6,95 juta unit di luar negeri. Untuk itu mereka akan meluncurkan varian baru sedan hibrida Prius yang lebih kecil dan lebih murah. Saat ini Toyota pesanan Prius terutama untuk varian Prius C atau Aqua sudah mencapai 100 ribu unit di Amerika. Di dalam negeri, sedan kompak ini sudah laku 3 ribu unit. "Model ini akan mendorong penjualan terutama di Amerika tahun ini." kata Toyota.
Produksi dan penjualan Prius bisa digenjot lantaran ada dukungan pemerintah. BUlan lalu Jepang telah mengalokasikan insentif sebesar 300 miliar yen atau US$ 3,9 miliar untuk kendaraan hemat energi. Karena itu Toyota berancang-ancang merebut kembali dominasi penjualan kendaraan dunia yang direbut General Motors dan Volkswagen tahun lalu.
Pada 2011, Toyota mesti puas untuk menempati posisi nomor tiga. Penjualannya tergelincir 6 persen menjadi 7,9 juta unit lantaran ada hambatan produksi akibat bencana tsunami Jepang dan banjir Thailand. Sebaliknya, General Motors yang nyaris bangkrut pada 2009 bisa memimpin penjualan mobil global dengan kuantitas 9 juta unit setelah berhasil mengembangkan pasar Asia.
FERY FIRMANSYAH