Mobil murah milik Toyota yaitu Agya saat diperkenalkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, Jakarta, (24/9). TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan pembiayaan akan menetapkan uang muka sebesar 25-30 persen untuk menekan kredit macet mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). "Untuk mengurangi risiko collectibilats konsumen, uang muka untuk mobil murah ditetapkan 30 persen," kata Direktur Mandiri Tunas Finance, Harjanto Tjitohardjojo.
Bank Central Asia yang memiliki program Kredit Kendaraan Bermotor pun menerapkan hal serupa. "Kami akan menetapkan uang muka sebesar 25 persen untuk mobil murah," ujar Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, Rabu, 25 September 2013. (Baca: Jokowi Menolak Mobil Murah Banjiri Jakarta)
Selain itu, Harjanto menuturkan, untuk mengurangi jumlah kredit macet, Mandiri Tunas Finance melakukan penyeleksian ketat terhadap konsumen. "Kami punya scoring yang sangat ketat agar kredit tak macet," ucap dia.
Namun, Harjanto menilai kredit macet mobil murah dipastikan tidak terlalu tinggi. "Kemungkinan kredit macetnya sampai 2 persen seperti used car." BCA memperkirakan kredit macet mobil murah lebih kecil lagi. "Kredit macetnya 0,5-1 persen," kata Jahja.
Meski siap menggelontorkan dana untuk kredit mobil murah, Harjanto belum mematok target. "Kami belum menetapkan target untuk mobil murah. Kami akan evaluasi dahulu berapa unit yang terjual per bulan dari setiap ATPM," ujar Harjanto.
ERWAN HERMAWAN
Berita Lainnya:Ahok Tuding Ada Provokator Demo Lurah SusanGelaran APEC, Garuda Tutup 139 PenerbanganJadi Rebutan Klub, Kiper Ravi Pilih Timnas U-197 Penantang BBM di Berbagai PlatformLurah Susan Didemo, Grace Tiaramudi Dipuji Warga BBM Android Masih Tertunda, Tim Bekerja Non-Stop Ini Cara Aneh Buka Touch ID iPhone 5S