
Suasana peluncuran mobil Nissan Evalia di Gedung Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta, Kamis (7/6). PT Nissan Motor Indonesia (NMI) meluncurkan kendaraan MPV (Multi Purpose Vehicle), Nissan Evalia, yang memberikan nilai kenyamanan, keperaktisan dan ruang kabin luas pada sebuah kendaraan untuk pasar otomotif Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat Otomotif Suhari Sargo mengatakan bahwa pasar otomotif Indonesia 2014 masih menjanjikan. Kondisi itu didukung oleh prediksi bahwa pertumbuhan ekonomi masih tetap akan positif. Selain itu juga bertepatan dengan momen Pemilu di mana diprediksikan akan banyak uang yang beredar di masyarakat. Akibatnya persaingan pasar otomotif akan makin sengit. (Baca juga : 2018, Industri Otomotif Indonesia Akan Salip Thailand)
“Setiap hari kita lihat iklan otomotif baik di media cetak maupun televisi menggebu-gebu, para produsen mobil berlomba-lomba merebut pasar otomotif baik kelas mewah sampai sederhana,” ujar Suhardi ketika dihubungi, Rabu, 5 Februari 2014.
Suhari mengatakan di tengah persoalan mobil murah, yang tersandung dengan berbagai polemik yang beredar, ditambah lagi pertanyan presiden bahwa mobil murah hanya untuk angkutan pedesaan tidak membuat para produsen mengendurkan promosinya. Bahkan menurut Suhari, kondisi itu dibuktikan dengan ekspor perdana mobil murah Agya yang dilakukan PT Astra Daihatsu Motor, Senin lalu. (Lihat juga : Mobil Murah Siap Geser Pasar MPV)
“Para produsen mobil tetap secara diam-diam mempromosikan mobil murah mereka, walaupun tidak secara eksplisit mengatakan itu mobil murah,” ujar Suhari.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler :2018, Industri Otomotif Indonesia Akan Salip Thailand Porsi Ekspor LCGC Ditambah hingga 30 PersenDaihatsu Targetkan Ekspor 6.000 Unit Mobil Murah