Pasar Mobil Baru Lesu, Pendanaan Mobil Bekas Naik 100 Persen
Reporter: Tempo.co
Editor: Rully Widayati
Rabu, 17 Juni 2015 13:13 WIB
TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah melambatnya penjualan kendaraan baru, sejumlah multifinance pembiayaan kendaraan bekas, tercatat tumbuh signifikan dibandingkan pencapaian tahun lalu. Krisdianto Soedarmono, Head of Marketing Division PT Al-Ijarah Indonesia Finance (Alif Finance), mengatakan nilai pembiayaan sampai Mei 2015 naik 100 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sampai Mei 2015, perusahaan yang fokus pada pembiayaan syariah mobil bekas itu mengumpulkan Rp 240 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, pembiayaan baru mencapai Rp 120 miliar. “Sampai Mei 2015, komposisi used car sebesar 78 persen dengan merek mobil bekas yang dibiayai paling banyak ialah Toyota, Daihatsu, Suzuki, dan Honda,” katanya seperti dikuip Bisnis, Rabu, 17 Juni 2015.

Krisdianto mengatakan, naiknya pembiayaan hampir dua kali lipat dikarenakan pihaknya menambah jumlah saluran distribusi, seperti penambahan showroom mobil bekas rekanan dan agen baik perorangan maupun institusi. Kendati daya beli masyarakat cenderung turun, Krisdianto mengatakan pembiayaan mobil bekas masih prospektif sampai Juni ini.

Sampai akhir semester I/2015, pihaknya menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan baru Rp 400 miliar atau 40 persen dari target tahun ini sebesar Rp 1 triliun pada akhir tahun. Dia mengatakan pembiayaan pada semester II/2015 akan lebih mendominasi karena pihaknya akan menggadeng agen travel, komunitas dan menyelenggarakan pameran bursa mobil Alif sampai akhir tahun.

Marcia M. Rahardjo, Direktur Utama PT Magna Finance Tbk. mengatakan penjualan mobil baru yang tengah melambat tidak terlalu berpengaruh terhadap bisnis perusahaannya yang 95% menyalurkan mobil bekas.

Sampai kuartal I/2015, Magna Finance telah menyalurkan Rp 145 miliar atau meningkat 40 persen dari periode yang sama tahun lalu. “Kondisi penjualan mobil baru yang tidak banyak akan membuat mobil bekas tetap hidup. Kondisi saat ini seharusnya lebih tidak bermasalah untuk kami,” ujarnya.

Marcia menargetkan pembiayaan yang dikumpulkan perusahaannya dapat mencapai Rp 650 miliar sampai akhir tahun. Salah satu strateginya, Magna Finance lebih fokus pada kendaraan jenis penumpang dibandingkan dengan kendaraan komersial sebagai antisipasi penurunan nilai di sektor komoditas.

Sebastianus H. Budi, Direktur Utama PT Andalan Finance Indonesia (AFI), mengatakan pasar mobil bekas lebih stabil dibandingkan dengan pasar mobil baru saat ini. Pada akhir Mei 2015, pihaknya telah mengumpulkan pembiayaan Rp 1,7 triliun atau 30% lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu di periode yang sama. “Kami masih on the track sampai Mei ini untuk capai target akhir tahun Rp 3,7 triliun,” ujarnya.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan penjualan kendaraan roda empat sepanjang Januari-April 2015 sebanyak 363.945 unit atau turun 16,3 persern dibandingkan pencapaian tahun lalu. Meski demikian, piutang pembiayaan konsumen perusahaan multifinance masih tumbuh 7,009 persen menjadi Rp 246,9 triliun dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya Rp 230,81 triliun.

BISNIS.COM

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi