
Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, berhasil menaiki podium setelah finis kedua pada balapan kedua (sprint race) GP2 Rusia di Sirkuit Sochi, Rusia, 11 Oktober 2015. Foto: Indah Pennywati
TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Rio Haryanto untuk tampil di lomba balap Formula 1 pada tahun depan semakin dekat. Persoalan dana yang sempat menjadi kendala bagi pembalap kelahiran Surakarta 22 tahun lalu ini mulai bisa dipecahkan.
Setelah mendapat jaminan dukungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada pertengahan Desember lalu, kini tim Manor F1 juga memberi keringanan dengan mengurangi nilai setoran uang awal.
"Semula mereka meminta 40 persen (dari biaya total setahun 15 juta euro atau setara Rp 225 miliar) sebagai dana awal. Tapi setelah nego bisa turun sampai 20 persen," ujar Indah Pennywati, ibu kandung sekaligus manajer Rio, saat dihubungi, kemarin.
Penurunan nilai dana awal itu tentu saja menjadi angin segar. Saat ini, manajemen Rio baru berhasil mengumpulkan dana dari sponsor sebesar 5 juta euro dari Pertamina. Apabila, Manor F1 bisa dibayar dengan dana awal 20 persen, yaitu 3 juta euro. Berarti dana yang ada sudah bisa cukup.
Menurut Indah, tim manajemen Rio terus berusaha mencari dana tambahan. Ada beberapa sponsor yang berhasil didekati tapi belum menentukan bujet. “Ada beberapa sponsor juga, tapi itu bukan perusahaan global jadi masih menentukan bujet," ujarnya. "Kami tunggu sampai awal Januari."
Pemerintah juga tidak tinggal diam. Setelah memberikan jaminan dukungan terhadap Rio pada 11 Desember lalu, Menteri Imam terus berupaya membantu mencarikan dana untuk menyelesaikan kewajibnan pembayaran sebesar 15 juta euro kepada tim Manor F1.
"Kami terus mencarikan dana. Kami terus berkomunikasi dan meminta bantuan dari perusahaan negara ataupun perusahaan swasta. Mereka menyanggupi," ujar Menteri Imam di sela jumpa wartawan dalam acara Refleksi Akhir Tahun di Kantor Kemenpora, Jakarta, kemarin.
Kementerian Olahraga sebenarnya sudah berniat mengundang perusahaan negara dan swasta untuk bertemu pada 23 Desember lalu. Namun, pertemuan yang sudah diagendakan itu batal karena terhambat libur akhir tahun. Karena itu, mereka akan mengatur ulang jadwal pertemuan tersebut.
Juru bicara Kementerian Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan pertemuan yang dimaksudkan itu merupakan gagasan dari badan usaha milik negara untuk menutupi kekurangan dana buat Rio. Bahkan, kata Gatot, BUMN juga memberikan masukan nama-nama perusahaan yang mungkin bisa dimintai bantuan dana untuk Rio. "Tapi keburu akhir tahun, jadi agak susah," kata dia.
Pembayaran sebesar 15 juta euro itu, Gatot mengatakan, bisa dilakukan secara bertahap. “Pembayaran pertama pada minggu ketiga setelah kontrak. Pembayaran kedua dua minggu sebelum turun ke lapangan pada Maret. Pembayaran ketiga nanti diatur lebih lanjut," tutur dia.
Adapun Rio terus berlatih fisik untuk persiapan tampil di F1 pada musim depan. Menurut Indah, putranya itu, yang kini berada di Singapura, rutin menjalani fitness, renang, atau lari setiap pagi di sela-sela libur balapan. "Latihan fisik tidak berhenti."
RINA W