Lewis Hamilton Bikin Sebal Sponsor-sponsornya
Reporter: Tempo.co
Editor: Yayuk Widiyarti
Jumat, 18 Maret 2016 14:40 WIB
Pembalap FI, Lewis Hamilton berfoto bersama dengan directur L'Oreal Paris Cyril Chapuy, bersama sejumlah model dalam acara pesta L'Oreal Red Obsession di Paris, 8 Maret 2016. AP/Vianney le Caer
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lewis Hamilton memang seorang penggila mode dan gaya hidupnya tak berbeda dengan para selebritas papan atas. Namun tak jarang pula pebalap F1 asal Inggris itu membuat para sponsornya kesal karena ia sering menggunakan merk rival demi penampilannya dan tak mau terikat oleh peraturan soal sponsor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena tak suka terikat peraturan itu Hamilton pernah dilarang untuk memasuki boks penonton superpenting (royal box) di turnamen tenis Wimbledon tahun lalu karena mengenakan baju dengan motif bunga-bunga sementara aturan pakaian untuk pria adalah berjas dan berdasi.

Pihak sponsor Hamilton, Puma dan Hugo Boss, sebenarnya berharap sang bintang selalu mengenakan produk-produk mereka. Hamilton misalnya mengenakan baju balap merk Louis Vuitton, padahal seharusnya pebalap tim Mercedes GP itu memakai Puma.

"Apa yang dipakainya terus dimonitor. Saya sampai harus terus mengirimkan pesan kepadanya untuk mengingatkan agar ia mengenakan baju Puma, bukan Louis Vuitton berwarna kuning terang itu," kata Caroline McGrory, direktur masalah legal dan komersial Mercedes.

McGrory juga pernah mendapat peringatan dari pihak Hugo Boss karena Hamilton memakai baju produk rival. Contohnya ketika ia mengenakan baju Alexander McQueen saat menghadiri acara peragaan busana di London, tahun lalu, menghadiri acara peragaan busana John Elliott, dan menulis artikel di BBC yang mempromosikan baju Stella McCartney, Valentino, dan Chanel tanpa menyebut Hugo Boss. Ia juga sering menghadiri peragaan busana dari rumah-rumah mode terkenal selain Hugo Boss.

Hamilton memang tidak bersalah bila punya acara pribadi sendiri, termasuk hadir di acara-acara rumah mode papan atas. Yang menjadi masalah adalah karena ia memuat komentar, pernyataan, atau foto soal merk-merk lain tersebut di media sosial  dan justru tak pernah mengatakan sesuatu tentang sponsornya.

Namun membatasi soal barang yang dipakai juga tidak mudah. Hingga 2015, misalnya, tim Mercedes disponsori oleh perusahaan ponsel pintar Blackberry. Namun pada kenyataannya, banyak awak tim, termasuk para petingginya, yang menggunakan iPhone produksi Apple secara diam-diam karena di depan publik mereka harus menggunakan Blackberry.

AP l PIPIT

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi