
Pembalap Manor, Rio Haryanto saat mengikuti sesi latihan pertama pada Grand Prix F1 seri Australia di Melbourne, Australia, 18 Maret 2016. AP/Ross Land
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Indonesia, Rio Haryanto, menjalani rangkaian Grand Prix Formula 1-nya di Melbourne Grand Prix Circuit mulai Jumat, 18 Maret 2016. Dia berada satu lintasan dengan juara-juara dunia, seperti Lewis Hamilton dan Kimi Raikkonen.
Sirkuit Grand Prix Melbourne, atau juga dikenal sebagai Sirkuit Albert Park, memiliki panjang 5,303 kilometer, dengan 10 tikungan kanan dan 6 tikungan kiri. Kebanyakan tikungan kanannya harus dilalui dengan gigi dua. Ini menyebabkan banyak tekanan atas ban kiri belakang. Trek ini juga bergelombang, daya cengkeramnya berubah setiap akhir pekan, dan pembatas pinggirnya dekat dengan lintasan.
Udara di Melbourne sering panas dan lembap. Namun, karena terletak di samping laut, kondisi cuaca sering berubah. Ada 45 persen kemungkinan hujan pada sesi kualifikasi Sabtu, 19 Maret 2016, tapi kecil kemungkinan akan hujan pada Ahad, saat balapan.
Ada beberapa titik yang mesti diperhatikan seorang pembalap jika ingin melalui lintasan ini dengan baik.
"Memacu mobil di trek lurus utama dan menuju belokan pertama, mata Anda selalu diterpa sinar matahari," kata Romain Grosjean, pembalap kawakan yang sekarang membela tim Haas. "Itu adalah sudut yang cukup baik, kanan dalam dengan gigi enam dan sedikit berada di dalam curb, kemudian berada di luarnya lagi."
Cuaca bisa berubah dari panas ke dingin dari satu hari ke hari berikutnya. Dengan evolusi yang dialami trek itu sendiri, bisa jadi para pembalap bisa tiga detik lebih cepat pada sesi kualifikasi Sabtu ketimbang sesi latihan bebas pada Jumat pagi, 18 Maret 2016.
Catatan waktu tercepat di sirkuit ini dimiliki Michael Schumacher, pembalap Ferrari. Dia mencetak 1 menit 24,15 detik pada 2004. Dia pulalah yang memegang rekor kemenangan terbanyak di sirkuit ini, yaitu empat kali, pada 2000, 2001, 2002, dan 2004.
THE NEW YORK TIMES | GADI MAKITAN