Tantangan Rosberg, Trek di Bahrain dan Peraturan Soal Radio  
Reporter: Tempo.co
Editor: Yayuk Widiyarti
Kamis, 31 Maret 2016 20:34 WIB
Pembalap Mercedes F1, Nico Rosberg menyemprotkan sampanyenya saat berada di podium setelah berhasil finish diurutan peratama Australian Formula One Grand Prix di Melbourne, 20 Maret 2016. REUTERS/Jason Reed
Iklan
Iklan

TEMPO.COJakarta - Nico Rosberg mengakui bahwa Ferrari akan menjadi lawan yang sulit di Sirkuit Sakhir di Bahrain, yang akan menjadi arena seri kedua F1 2016, Minggu, 3 April 2016. Rosberg adalah juara pada seri sebelumnya di Melbourne, Australia, 20 Maret. Ucapannya mempertegas pendapat rekannya di Mercedes GP, Lewis Hamilton, mengenai persaingan dengan tim Kuda Jingkrak itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami sudah mengawali langkah dengan mobil yang fantastis, tapi Ferrari selalu menjadi ancaman pada sepanjang akhir pekan di Melbourne. Kami harus berjuang lebih keras lagi," ujar Rosberg kepada Crash.net.

"Berikutnya adalah Bahrain, sirkuitnya selalu menyenangkan buat saya. Selama dua tahun terakhir, saya selalu mengalami pertarungan luar biasa dengan Lewis dan para pembalap Ferrari, jadi saya mengharapkan hal serupa kali ini. Senang rasanya bisa menjuarai balapan pertama, tapi keinginan saya adalah bisa naik ke podium teratas di setiap seri dan perjalanan masih panjang," kata pembalap Jerman itu lagi.

Putra juara dunia F1 1982, Keke Rosberg, itu juga mengungkapkan sulitnya membalap dengan peraturan baru yang membatasi penggunaan radio komunikasi di mobil. Ia sudah mengalaminya di Australia, tapi di sisi lain ia menganggap peraturan baru ini sebagai sebuah tantangan.

"Peraturan baru soal radio adalah tantangan besar. Sungguh sulit, tapi buat saya juga memberi tanggung jawab lebih besar. Yang terpenting adalah apa yang ingin dilihat para penonton, jadi merekalah yang harus kami dengarkan," tuturnya.

Di Melbourne, Rosberg mengalami masalah dengan rem mobilnya dan hampir saja berhenti dari lomba. Masalah rem itu dianggap sangat serius oleh timnya yang tentu harus bekerja lebih keras di Bahrain jika ingin mempertahankan keunggulan Mercedes dari rival terdekatnya, seperti Ferrari.

PIPIT

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi