
Rio Haryanto memacu mobil balap MRT-Mercedes MRT05 Mercedes PU106C Hybrid turbo, saat latihan jelang F1 GP China di Shanghai International Circuit, di Shanghai, Tiongkok, 15 April 2016. Mark Thompson/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berhasil finis di Grand Prix Bahrain dan Cina, pembalap Formula 1 Indonesia, Rio Haryanto, siap berjuang kembali di lomba balap Formula 1 seri keempat musim ini di Sirkuit Sochi Autodrom, Rusia, 1 Mei 2016.
"Karakter Sirkuit Sochi adalah jalan raya dan grip level rendah," kata Rio saat dihubungi melalui WhatsApp, Rabu, 20 April 2016.
Rio tak asing dengan lintasan balap di Sirkuit Sochi sepanjang 5.848 kilometer itu. Saat tampil di GP2—lomba balap satu level di bawah F1—musim lalu, pembalap berusia 23 tahun itu sempat naik podium dengan finis di posisi kedua sesi sprint race. Sedangkan di sesi feature race, dia menyelesaikan balapan di posisi lima.
Berkaca pada pengalaman musim lalu, menurut Rio, yang penting bagi pembalap di sirkuit ini adalah manajemen ban. "Salah satu kuncinya adalah manajemen ban. Itu yang membuat saya mampu finis di P2 di GP2 tahun lalu," ujarnya.
Meski belum berhasil meraih satu poin dari tiga seri yang sudah dijalani, Rio merasa senang dengan penampilannya yang terus membaik sejak di Melbourne, Bahrain, dan Shanghai. Di seri terakhir, di Shanghai, ia mampu bersaing dengan pembalap dari tim lain. Ia finis di urutan ke-21 di depan pembalap Renault, Joylon Palmer.
Setelah tampil di seri GP Cina, 17 April lalu, Rio tambah percaya diri. Menurut dia, apa yang dicapainya bersama tim menunjukkan tanda-tanda bagus. Ia berkeyakinan bisa meraih hasil yang lebih baik pada balapan berikutnya.
"Saya kira kami tahu apa yang kami butuhkan untuk meningkatkan performa dan mewujudkannya. Saya berterima kasih kepada kru dan tim. Kami akan terus berusaha untuk balapan berikutnya," ujarnya.
MANOR | RINA WIDIASTUTI