
Masyarakat Indonesia menyambut Rio Haryanto di Montreal, Kanada. Dokumentasi KJRI Montreal
TEMPO.CO, Jakarta - Rio Haryanto bakal menjalani pengalaman pertamanya menghadapi balapan Formula 1 di Sirkuit Gilles Villeneuve, Montreal, Kanada, Senin dinihari nanti waktu Indonesia.
Setelah mendapat hasil mengecewakan di Monaco—di-overlap empat kali oleh pemenang balapan, Lewis Hamilton—Rio Haryanto punya harapan mencapai hasil yang lebih baik di Kanada. Alasannya, karakteristik sirkuit di Kanada lebih cocok dengan mobil Manor.
“Sirkuit ini lebih sederhana. Ada banyak tikungan S, hairpin, dan trek lurus,” kata Rio kepada Tempo, Rabu lalu. “Mungkin kami bisa lebih kompetitif di sini karena banyak trek lurus dan juga banyak tikungan stop and go yang tidak terlalu memerlukan downforce.”
Lintasan lurus memang menjadi kesempatan bagi Manor untuk unjuk kebolehan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Manor memang bisa bersaing dalam aspek itu.
Seperti yang terjadi di Monaco pada akhir bulan lalu. Rio Haryanto berhasil masuk sepuluh besar daftar peringkat speed trap pembalap. Ia memacu mobilnya hingga kecepatan 289,2 kilometer per jam dan berada di urutan ke-10 dalam daftar itu.
Sesi latihan di Barcelona, dua pekan sebelumnya, juga mencatat hal yang sama. Pembalap 23 tahun asal Solo itu memacu mobilnya hingga berkecepatan 333,7 kilometer per jam dan menempati urutan ketiga. Rekan setimnya, Pascal Wehrlein, lebih dahsyat lagi. Ia berada di puncak daftar dengan kecepatan 336,4 kilometer per jam.
Dengan modal ini, Rio yakin bisa bersaing dengan salah satu tim papan tengah Formula 1. “Peluang untuk bisa melawan Sauber cukup besar. Tapi untuk mengejar Renault sepertinya agak sulit karena mereka membuat kemajuan signifikan dalam beberapa balapan sebelumnya,“ katanya.
Rio pun telah menjalani beberapa persiapan menjelang grand prix Kanada, yang baru pertama kali ia ikuti. Salah satunya, menjalani sesi latihan menggunakan simulator balapan di Inggris.
Latihan fisik juga tetap dilakoni, meski Rio tengah menjalani ibadah puasa. Ini bukan pengalaman pertamanya berpuasa saat mempersiapkan balapan. Saat masih berkarier di GP2, Rio juga melakukannya. “Sebisa mungkin tidak mengurangi porsi latihan,” ujarnya. “Saat menjelang lomba, saya tidak puasa.”
Aura positif balapan di Kanada pun diperlihatkan Dave Ryan, Direktur Lomba Manor. “Kami telah menanti-nantikan balapan ini. Ini sirkuit bagus, sangat sesuai dengan mobil kami,” ujarnya.
“Kami telah membawa beberapa barang yang spesifik untuk Montreal dalam mendandani mobil agar sesuai dengan spesifikasi trek ini. Menarik melihat bagaimana hasilnya dalam balapan nanti,” tutur Dave.
GADI M.