Penjualan Mobil Diprediksi Membaik Mulai Semester II
Reporter: Tempo.co
Editor: Efri NP Ritonga
Senin, 25 Juli 2016 11:46 WIB
Setelah diluncurkan di Jakarta awal April lalu, Toyota Sienta dipamerkan di Tunjungan Plaza, Surabaya, Jawa Timur, 4 Mei 2016. TEMPO/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -  Penjualan mobil di Tanah Air diprediksi mulai membaik pada semester kedua tahun ini. Kehadiran sejumlah model baru diharapkan dapat kembali menggairahkan pasar. "Kami perkirakan penjualan semester II bisa tumbuh 15 sampai 20 persen," kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, di Bandung, Jumat, 22 Juli 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkaca dari penjualan pada semester I tahun ini, kata Henry, Toyota sudah membukukan angka penjualan sebesar 187.438 unit mobil atau naik sekitar 12 persen dibandingkan periode yang sama 2015 yang mencapai 167.663 unit. "Ini membangkitkan kepercayaan pelaku bisnis otomotif bahwa akan terjadi pertumbuhan permintaan mobil pada semester II.

Hal lain yang diharapkan menopang pertumbuhan penjualan, kata dia, adalah indikator ekonomi makro yang mulai membaik, seperti nilai tukar rupiah yang menguat dan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia, BI Rate.

Toyota sendiri, di pertengahan tahun ini mulai memperkenalkan dua produk barunya kepada konsumen, yakni Sienta dan mobil murah hemat bahan bakar (low cost green car/LCGC) Calya. Keduanya merupakan kendaraan berkapasitas 7 penumpang, yang menurut Henry, "masih jadi favorit konsumen di Tanah Air."

Ini terbukti dari jumlah pemesanan Toyota Sienta. Sejak dirilis 7 April sampai akhir Juni, pemesanan Toyota Sienta telah mencapai 2.600 unit. "Pengiriman mobil ke konsumen mulai pekan depan," kata dia. Mobil yang disebut-sebut sebagai multi activity vehicle (MAV) ini ditargetkan mampu mendulang penjualan sebanyak 3.500 unit per bulan.

Wakil Presiden Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono menjelaskan selain dijual di dalam negeri MAV Sienta pun akan diekspor ke sejulmah negara Asia Tenggara. "Jika pasar luar negeri bagus, bukan tak mungkin kami lempar ke negara lain." Kehadiran model baru ini pun, menurut Warih meningkatkan produktifitas pabrik Toyota di Karawang.

"Saat ini produksi Sienta belum sampai kapasitas maksimal." Saat ini produksi Sienta baru mencapai 2.000 unit per bulan. Tapi, kata Warih, jika pemesanannya terus naik, maka pada September mendatang kapasitas produksi akan naik menjadi 3.500 unit per bulan. Sedangkan, terkait produk anyar Toyota Calya, dia menyatakan produksinya dilakukan oleh Daihatsu.

Adapun, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales kendaraan roda empat pada semester pertama 2016 mencapai 531.929 unit. Dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, pencapaian tersebut tergolong stagnan. Pasalnya tahun lalu penjualan mobil mencapai 525.479 unit, jadi hanya naik 6.450 unit saja.

Toyota memang masih jadi penguasa pasar dengan jumlah penjualan tertinggi. Pangsa pasar mereka pun terus naik dan kini berada di level 38 persen. Namun merek lain yang terus membayangi Toyota dengan kenaikan penjualan cukup signifikan adalah Honda yang mampu menjual 109.662 unit mobil, disusul oleh Daihatsu sebanyak 89.510 unit, Mitsubishi 50.996 unit, dan Suzuki 49.683 unit.

Dalam pernyataan resminya pekan lalu, Direktur Pemasaran PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengatakan, hasil penjualan di paruh pertama 2016 itu menjadi modal yang baik untuk memasuki semester kedua, serta menuju target 180 ribu unit hingga akhir 2016.

“Penjualan Honda di bulan Juni didukung oleh New Honda Brio Satya dan New Honda Brio RS yang baru melakukan pengiriman kepada konsumen pada akhir Mei lalu, serta New Honda Accord yang juga memulai pengiriman di bulan Juni. Produk lainnya seperti Honda Mobilio, HR-V dan BR-V juga terus menerima permintaan yang cukup kuat dari konsumen."

PRAGA UTAMA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi