5 yang Harus Diwaspadai dari Mobil Bekas
Reporter: Tempo.co
Editor: Praga Utama TNR
Selasa, 9 Agustus 2016 17:23 WIB
TEMPO/Arie basuki
Iklan
Iklan

TEMPO.COJakarta - Ketelitian adalah kunci agar Anda tak merugi setelah membeli mobil bekas. Menurut Direktur Otospector Jeffrey Andika, banyak trik yang dilakukan pedagang tak jujur. Misalnya, merekayasa tampilan dan indikator kelaikan kendaraan yang seharusnya tak bisa diutak-atik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jeffrey mengatakan kebanyakan konsumennya justru meminta pengecekan terhadap mobil yang dijual dealer, bukan penjual perseorangan. Sebab, kata dia, konsumen lebih khawatir “diakali” oleh dealer yang memang punya kemampuan lebih dalam urusan teknis.

Apa saja yang mesti diwaspadai?

1. Periksa odometer. Cek apakah indikator pemakaian sesuai dengan umur kendaraan tersebut. Dari hal ini bisa disimpulkan apakah mobil bekas tersebut biasa dipakai harian atau hanya dalam momen tertentu. Untuk menghindari modus rekayasa odometer, gunakan jasa montir atau orang-orang yang memahami teknis mesin.

2. Lihat riwayat pemakaian. Jika jarak tempuhnya sudah melampaui 100 ribu kilometer, pastikan mobil bekas tersebut sudah mengalami overhaul atau servis besar.

3. Cek bekas polesan. Biasanya, ada kelainan pada badan mobil yang pernah mengalami tabrakan meski sudah dipoles habis-habisan. Periksa kelainan tekstur atau bekas polesan dengan rabaan tangan. Teliti perbedaan catnya dengan lampu khusus. Jika kurang yakin, gunakan jasa mekanik.

4. Intip bagian kolong dan sasis. Untuk mengetahui potensi karat, Anda harus mengecek bagian sasisnya. Ketok perlahan dengan palu untuk melihat ada-tidaknya karat yang lumer. Pastikan tidak ada bekas pengelasan (bukan las dari pabrik) pada sasis.

5. Teliti status hukumnya. Banyak mobil bekas yang ternyata curian. Ada juga penjual yang memalsukan dokumen mobil. Jeffrey mengimbau konsumen agar mengecek surat-surat asli mobil bekas yang dijual lewat iklan atau di luar dealer.

PRAGA UTAMA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi