
Produsen mobil sport listrik, Tesla memperkenalkan mobil sport utility vehicle (SUV) terbarunya, Tesla Model X Elektrik di Freemont, California, 29 September 2015. Tesla Model X adalah satu-satunya SUV listrik papan atas yang ada di pasar. REUTERS
TEMPO.CO, Beijing - Penjualan mobil listrik di China membengkak pada tahun lalu karena dipasarkan oleh pabrikan lokal dengan harga lebih murah dengan kemampuan jarak tempuh lebih pendek dari yang ditawarkan produsen asing seperti Tesla dan Nissan.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 12 Januari 2017, membengkaknya penjualan mobil listrik lokal di Cina tak terlepas dari sokongan subsidii pemerintah. Subsidi gencar digelontorkan pemerintah di negeri Tirai Bambu untuk mendukung program berkendara dengan energi yang lebih bersih.
Cina telah menghabiskan miliaran dolar subsidi untuk membantu perusahaan otomotif lokal seperti BYD dan BAIC Motor agar mencapai produksi skala besar dari kendaraan listrik. Kendaraan listrik tersebut dinikmari konsumen untuk digunakan dalam jarak tempuh relative dekat di perkotaan maupun sebagaiarmada taksi dan instansi pemerintah.
Hingga November tahun lalu penjualan kendaraan listrik di sana meningkat 60 persen menjadi 402 ribu unit kendaraan. Targetnya, pada 2020, Cina ingin 5 juta mobil listrik sudah mengaspal di sana.