Desain Livery Helm Pembalap F1 ini Dibuat di Bandung
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Sabtu, 11 Februari 2017 13:29 WIB
Rio Haryanto, pembalap tim Manor asal Indonesia, memacu kendaraannya saat latihga ketiga Australian Formula One Grand Prix di Sirkuit Albert Park di Melbourne, Australia, 19 maret 2016. AP/Rob Griffith
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ruangan berukuran 4x4 meter persegi itu disulap menjadi ruang kerja. Sebuah meja kayu berwarna cokelat dan rak lemari juga kayu berwarna serasi meja menghiasi ruangan itu. Alat-alat gambar tertata rapi di samping kiri meja. Di rak lemari, berjejer beberapa dokumen serta helm balap. Sebagian helm balap itu sudah ada yang dicat (livery), sebagian lagi masih berwarna dasar putih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di ruangan inilah Suciono (52 tahun) mendesain livery atau corak helm. Istilah kerennya, airbrush. Tapi bukan ini airbrush biasa, hasil karya pria yang akrab disapa Kang Uci ini sudah mendunia. Bahkan, livery helm hasil karyanya digunakan tiga pembalap top di ajang balap mobil paling populer sejagad yakni Formula 1 (F1).

Baca:Suzuki Ignis Masuk Indonesia, Ini JadwalnyaNew Suzuki Ertiga Diesel Hybrid Disebut Paling Irit  

Tiga pembalap F1 itu adalah Alex Yoong (Malaysia) yang memperkuat tim Minardi 2001-2002, Narain Karthikeyan (India) tim Jordan 2005 dan HRT 2011-2012, dan Rio Haryanto yang bergabung dengan Manor Racing F1 2016. Helm-helm karya Kang Uci itu berada satu lintasan dengan helm yang digunakan Michael Schumacher, Kimi Raikkonen, Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, Fernando Alonso, Jenson Button, dan sebagainya. “Alhamdulillah, lewat Rio Haryanto, desain livery helm saya bisa mendunia,”kata Uci kepada Tempo, Sabtu, 11 Februari 2017.

Suciono sedang berada di ruang kerjanya. Foto Suciono untuk Tempo

Saat Tempo berkunjung ke apartemen Rio Haryanto di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, September 2016 lalu, dua buah helm yang telah selesai dicat baru saja tiba dari workshop Kang Uci. Satu merupakan helm bercat glossy seperti yang digunakan Rio saat balapan bersama tim Manor Racing. Satu lagi helm bercat spesial (doff) yang semula akan digunakan Rio untuk balapan di Singapura atau Malaysia.

Sayang, helm itu tidak sempat dipakai karena Manor Racing mengganti posisi Rio dengan Esteban Ocon (Prancis) usai GP Jerman. Dua helm baru itu masih tersimpan rapi di dalam kardus. “Saya sudah menjadi langganan Kang Uci sejak masih di gokart kelas kadet,” kata Rio ketika itu.

Simak:Mitsubishi Siapkan Colt Diesel Limited Edition, Ini BedanyaModifikasi Ekstrem Mitsubishi Fuso Colt Diesel, Ini Hasilnya

Menurut Rio, Kang Uci cukup tanggap dalam merespon masukan dari dirinya dalam hal desain helm. Waktu pengerjaan yang terbilang cepat, 1 minggu hingga 10 hari, juga menjadi nilai plus. Ditambah lagi, kualitas cat pada helm yang dipakainya tidak kalah dengan pembalap tenar semacam Lewis Hamilton maupun Sebastian Vettel. “Kualitasnya bagus, tidak kalah dengan livery helm pembalap top F1,” ujar Rio.

Uci mengawal bisnis airbrush helm ini sejak 1995. Uci memanfaatkan rumah yang ia tempati di Jalan Mega Asri 2 No. C1, Bandung , sebagai ruang kerja sekaligus workshop. Ruang kerja di bagian depan, sedangkan ruang untuk melakukan pengecetan di bagian belakang dengan ukuran 6x6 meter persegi. Livery helm balap hasil karya Suciono. Foto: Suciono untuk Tempo.

Meski punya reputasi dunia, Uci mengaku belajar airbrush secara otodidak. Berawal dari kesukaannya pada seni gambar. Lalu ia iseng mengecat helm seorang teman yang kebetulan menekuni dunia pembalap. Tak disangka, airbrush di helm karnya itu banyak disukai orang, khususnya di ajang balap.

Dari situlah nama-nama beken di kancah motorsport di Tanah Air menjadi pelanggan spesial Uci. Nama-nama pembalap top itu antara lain Ananda Mikola, Moreno Soeprapto, Alexandra Asma Soebrata, Philo Armand, Hari Dharma Manopo, Tommy Suharto (dan putranya Darma Mangkuluhur Hutomo), Dandy Rukmana, Tinton Soeprapto, Sunny TS, Anthony Sarwono, Andhika Aasabone, Eris Mahpud, Chandra Alim (dan putranya Muhammad Tirta), Yasuo Senna, Jimmy Lukita, Presley Martono, Rifat, Rizal, Senna Noor, Firhand Ali, Zahir Ali dan masih banyak lagi.

"Helm pembalap-pembalap gokar asal Singapura dan Malaysia kini juga banyak yang saya kerjakan," ujarnya.

Sunny TS, pembalap senior yang malang melintang di balap touring nasional mengaku sudah menjadi langganan Uci sejak tahun 2002. Uci, lanjut dia, mampu menerjemahkan desain yang diinginkan. “Uci bisa menangkap dengan jernih apa yang saya inginkan, lalu diterjemahkan dalam livery helm,” kata Sunny kepada Tempo, Sabtu, 11 Februari 2017. Helm milik Sunny TS. Foto: Sunny TS untuk Tempo.

Dari sisi kualitas, Sunny juga mengakui sentuhan dingin tangan Kang Uci sangat rapi dalam memoles helm balap. “Kalau diraba (permukaan helm), cat rata dan tidak timbul (gradasi) di antara perbedaan warna,” ujarnya.

Tahun ini, Sunny berencana turun di beberapa balap nasional. Beberapa pilihan yang ada adalah kelas Indonesian Touring Car Championship (ITCC) kelas 1.500 cc atau ITCC 1.600 max atau kelas European Touring Car Championship (ETCC). "Sambil nunggu sponsor," katanya.

WAWAN PRIYANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi