Pasar Bergairah, Penjualan Hino Naik 34 Persen di Kuartal I 2018
Reporter: Bisnis.com
Editor: Wawan Priyanto
Senin, 9 April 2018 16:04 WIB
Unit Terlaris di GIIAS, Hino New Generation Ranger FG 260 JD. Dok, Hino.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Penjualan retail PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) naik 34 persen sepanjang kuartal I 2018 atau menjadi 8.990 unit. Sektor pertambangan dan konstruksi menjadi faktor penting pertumbuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Penjualan dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo mengatakan permintaan di Kalimantan dan Jawa Timur melesat hampir dua kali lipat. "Paling bagus itu. Kalimantan didorong pertambangan dan Jawa Timur didorong logistik, (masing-masing) naik 80 persen," katanya kepada Bisnis, Minggu, 8 April 2018.

Selain dua daerah tersebut, Sumatera juga menanjak naik. Daerah tersebut disokong pulihnya sektor perkebunan. Kendati demikian, sumbangsih terbesar masih diberikan wilayah Jabotabek.

Baca: Hino Kuasai Pasar Medium Duty Truck

Dengan capaian triwulan pertama, HMSI makin percaya diri tahun ini. Setelah tumbuh 35 persen pada tahun lalu, perusahaan tahun ini juga membidik kenaikan dua digit.

Presiden Direktur HMSI Hiroo Kayanoki mengatakan tahun ini ditargetkan penjualan truk ringan dan medium naik 26,8 persen menjadi 40 ribu unit. “Kami yakin bisa mencapai target itu,” ujarnya.

Kayanoki menjelaskan, pemerintah tahun ini masih akan fokus melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Di samping itu, harga komoditas, seperti kelapa sawit dan batu bara, masih terjaga.

Santiko memproyeksikan batu bara akan terjaga sepanjang tahun ini. Pelaku usaha memiliki kesempatan besar untuk terserap di pasar domestik, bukan hanya mengincar ekspor.

Baca: Hino Luncurkan Bus Bertransmisi Otomatis

Pemerintah telah menetapkan harga batu bara domestic market obligation (DMO) untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebesar US$ 70 per metrik ton. "Walaupun ada penetapan harga, tapi harganya itu jauh lebih baik dibandingkan dengan beberapa tahun ke belakang," ucap Santiko.

Saat ini, Hino bermain pada segmen kendaraan niaga truk ringan dan medium serta bus medium. Truk ringan ditargetkan akan naik 28,32 persen menjadi 16.700 unit pada tahun ini. Adapun truk medium naik 23,75 persen dan bus yang berkontribusi sekitar 10 persen terhadap capaian perusahaan akan naik 49,54 persen menjadi 2.300 unit.

Pertumbuhan ini juga diyakini HMSI akan meningkatkan pangsa pasar Hino di segmen kendaraan niaga. Hino mengincar 25 persen pangsa pasar truk ringan dan 65 persen pangsa pasar truk medium. Sebelumnya, pada tahun lalu, Hino menguasai 20 persen dan 60,3 persen pada masing-masing segmen.

Sementara itu, secara keseluruhan, pada tahun ini, sektor bisnis yang berkontribusi terhadap penjualan kendaraan niaga belum banyak berubah dibandingkan dengan tahun lalu. Kargo diperkirakan masih akan menjadi kontributor terbesar, sekitar 39 persen, lalu diikuti tambang dan infrastruktur sekitar 35 persen.

“Tidak seperti 2016 yang sebagian besar itu kargo karena tambang jelek dan infrastruktur baru mulai,” tutur Santiko.

Tahun ini, pemerintah diperkirakan akan ikut berperan serta dalam pertumbuhan perusahaan. Tahun lalu, proyek pemerintah menyumbang 8 persen dari capaian perusahaan. Tahun ini ditargetkan akan menyumbang 10 persen.

Sepanjang 2017, HMSI telah menguatkan jaringan dengan membuka beberapa gerai baru. Tahun ini, agen pemegang merek Hino di Indonesia itu menargetkan akan menambah 10 dealer baru. Saat ini, perusahaan memiliki 160 dealer 3S (sales, servis, dan spare part).

"Penambahan dealer baru lebih kepada memudahkan konsumen untuk servis. Pembeli truk itu-itu saja, tapi rajin masuk bengkel," kata Santiko.

Selain dengan menambah dealer, penguatan purnajual dilakukan HMSI dengan membuat service point (serpo). Sejauh ini, perusahaan memiliki 15 titik serpo di Jawa dan Sumatera. Layanan ini digunakan untuk menjangkau konsumen yang berada di pelosok.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi