Pemerintah Minta Ekspor Sepeda Motor Ditingkatkan
Reporter: Fery Firmansyah
Editor: Wawan Priyanto
Kamis, 1 November 2018 08:35 WIB
Suzuki Indonesia meresmikan ekspor perdana All New Suzuki Ertiga dan sepeda motor Suzuki NEX II di pabrik Suzuki Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, 22 Oktober 2018. TEMPO/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta produsen sepeda motor nasional mengekspor minimal 10 persen dari hasil produksinya. “Target ekspor sebanyak 10 persen dari hasil produksi merupakan bagian dari peta jalan industri 4.0 yang sedang kita kembangkan,” kata dia dalam acara Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018, di Jakarta Convention Centre, Rabu, 31 Oktober 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepanjang Januari-September lalu, penjualan sepeda motor nasional sudah mencapai 4,72 juta unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 9,2 persen atau 438.530 unit diekspor ke beberapa negara. Melihat angka tersebut, Airlangga optimistis target yang ditetapkan pemerintah bisa terlampaui. “Saya tanya kepada para produsen, sanggup atau tidak?” ujarnya seperti diwartakan Koran Tempo edisi Kamis, 1 November 2018.

Baca: Indonesia Motorcycle Show 2018, Ada Yamaha FreeGo

Menurut Airlangga, posisi Indonesia sebagai produsen sepeda motor kelas dunia sangat kuat. Sebab, kata dia, beberapa merek besar, seperti Honda dan Yamaha, menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksinya. Industri sepeda motor pun memberikan devisa ekspor yang cukup besar, yakni US$ 1,2 miliar per tahun, sedangkan nilai impornya hanya US$ 450 juta. Industri ini juga mampu menyerap tenaga kerja langsung 800 ribu orang dan pekerja tak langsung 1,5 juta orang. “Dan ini akan terus naik berkali-kali lipat.”

Untuk mendorong alih teknologi dan kemampuan masyarakat di bidang permesinan, Airlangga meminta produsen sepeda motor mengembangkan bengkel-bengkel di pedesaan. Minimal, kata dia, produsen bisa mendorong berdirinya bengkel di empat desa per kabupaten di seluruh Indonesia. “Dengan demikian, keberadaan industri ini bisa dirasakan manfaatnya hingga ke pedesaan. Sekaligus menjadi bagian dari revolusi industri keempat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Johannes Loman mengatakan penjualan sepeda motor hingga akhir tahun bisa mencapai 6,3 juta unit atau naik 8,6 persen dibanding pada 2017. Dia optimistis target itu tercapai karena sejak awal tahun hingga September lalu penjualan sudah mencapai 4,7 juta unit.

Baca: Ekspor Motor 2018 Naik 41 Persen, Pertumbuhan Tertinggi Kawasaki

Ihwal ekspor, Johannes mengatakan terjadi tren positif. Tahun ini dia memperkirakan ekspor mencapai 530 ribu unit atau naik 23 persen dari tahun lalu. “Kami berupaya memperbesar kontribusi pada pertumbuhan ekonomi, baik melalui ekspor, penyerapan tenaga kerja, maupun pajak,” ujar dia.

Pekan lalu, PT Suzuki Indomobil Motor mengapalkan skuter otomatis Suzuki NEX II ke Filipina dalam bentuk utuh atau completely built-up (CBU). Suzuki Indomobil juga akan mengekspor NEX II dalam bentuk terurai atau completely knocked-down (CKD) ke Kamboja. Sejak Agustus lalu, Suzuki telah mengapalkan 4.456 unit NEX II dan hingga Maret 2019 ekspor akan mencapai 18.660 unit ke dua negara tersebut. Hingga saat ini Suzuki Indonesia telah memproduksi 11 juta unit sepeda motor.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi