Mobil AMMDes Dibanderol Rp 70 Juta, Tapi Belum Termasuk Peralatan
Reporter: Wisnu Andebar
Editor: Eko Ari Wibowo
Rabu, 27 Maret 2019 14:32 WIB
Mobil AMMdes di GIIAS 2018. 3 Agustus 2018. TEMPO/Wisnu Andebar
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaAMMdes atau Alat Mekanis Multiguna Pedesaan dapat diaplikasikan dengan 10 macam alat penunjang di pedesaan. Jadi selain alat transportasi, AMMDes dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO), yang memungkinkan mesin selain menggerakan roda, bisa paralel menggerakan alat pertanian. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alat yang diaplikasikan mulai pompa irigasi, genset listrik, perontok padi, pengupas padi, pemoles beras, pengupas kopi, perontok jagung, penjernih air, pembuat es serut, hingga ambulance.

Baca: Arti Logo Kerbau pada AMMDes Buatan Insiator Mobil Esemka

Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI), Reza Treistanto mengatakan, dari 10 aplikasi tersebut ,yang paling banyak diminati masih di alat pengolahan beras seperti pemoles beras dan pengupas padi.

Harga alat aplikasi ini sangat bervariasi, misalnya pompa air cukup tambah 5 juta. Sedangkan penjernih air, lanjut dia, harganya cukup mahal, apalagi yang levelnya sampai bisa diminum dengan sistem reverse osmosis.

 “Penjernih air levelnya juga macam-macam, tergantung tingkatan. Rentang harga Rp 60 sampai 120 juta,” tuturnya. Jadi harga AMMDes sekitar Rp 70 juta ditambah kebutuhan alat akan menghasilkan harga yang bervariasi sesuai kebutuhan.

Karya anak bangsa ini diklaim memiliki lokal komponen hampir 90 persen. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, lokal komponen hampir 90 persen by unit. "Mesin kita masih ada impor dari negara lain," ujarnya di Citeureup, Kabupaten Bogor pada Selasa, 26 Maret 2019.

Simak: Rizal Ramli Ingin Beli Satu Unit Mobil Esemka Jika Diluncurkan

Ia melanjutkan, karena ini produksi domestik, untuk pembelian dalam negeri akan diberikan prioritas. Di pedesaan, kata Airlangga, dapat digunakan untuk paska panen, transportasi, bahkan penjernih air. "Nah kemarin saat ada bencana, Kemenperin mengirim lima alat sebagai prototype uji coba ke Palu dan respon masyarakat luar biasa," tuturnya.

Ia menambahkan, kemudian di Tanggamus, Lampung juga dicoba untuk angkutan panen, kelihatannya jenis ini cocok untuk angkutan di sana.

Model dasar AMMDes dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO), memungkinkan mesin selain menggerakan roda, bisa paralel menggerakan alat pertanian.

Baca: Mobil Esemka Akan Diproduksi di Pabrik Boyolali

Mesin yang digunakan pada model ini telah mengalami penyesuaian untuk mendapatkan performa yang lebih baik di medan off road dan berbukit, selain itu, juga mengaplikasikan sistem penggerak tunggal yang dirancang dengan kecepatan maksimal 30 kilometer per jam dengan kapasitas silinder 650 cc yang mampu menghasilkan 14 HP.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi