Mobil Terendam Banjir Nekat Distarter, Mesin Bisa Rontok
Reporter: Gooto.com
Editor: Wawan Priyanto
Minggu, 5 Januari 2020 12:50 WIB
Sejumlah mobil terendam banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu 1 Januari 2020. Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta membuat sejumlah wilayah di Ibu Kota terendam banjir. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Banyak mobil menjadi korban banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya mulai 1 Januari 2020. Ada yang tergenang sebagian, tenggelam seluruhnya, hingga terseret derasnya arus banjir. Nah, mobil yang terendam banjir sebenarnya memerlukan penanganan khusus. Sebab, air yang merendam mobil hingga setinggi mesin berpotensi masuk ke ruang mesin dan transmisi. Jika nekat dinyalakan usai banjir surut, bukan tidak mungkin mobil akan mengalami kerusakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teknisi Ahli dari Wormer Matic, Bengkel Spesialis Transmisi Otomatis & Mobil Matic, Hermas Prebowo, mengaku menerima banyak telepon dari yang mobilnya mengalami kebanjiran. “Tiga di antaranya bilang mobilnya habis kebanjiran, distarter (dihidupkan), mesinya hidup sebentar, lalu bunyi kemlotak dan mati,” tulis dia di akun Facebook pribadinya, Minggu, 5 Januari 2020.

Menurut Herman, bunyi kemlotak dan diikuti dengan mesin mati menandakan bahwa mobil itu mengalami kerusakan serius. “Rontok mesinnya,” ujar dia.

Ia lalu menulis bahwa sifat air itu bisa berubah wujud tapi tidak bisa dikompres (dimampatkan). Hal ini berbeda dengan udara. Kalau air masuk ruang bakar, lanjut dia, terus dikompres dengan cara menghidupkan mesin, maka piston bisa rusak. Lengan piston bengkok atau patah, crank shaft rusak, blok dan silinder head bisa retak. “Banyak komponen yang rusak,” kata dia.

Ia kembali mengingatkan kepada pemilik kendaraan yang terendam banjir untuk tidak menyalakan mesin, tapi membawanya ke bengkel terdekat untuk penanganan mekanik profesional.

Menurut Hermas, mobil modern umumnya sudah dilengkapi dengan sistem kelistrikan yang kompleks. Selurunya memiliki control modul yang bekerja secara electrical, baik untuk mesin, AT, ABS, airbag, power steering, lampu, instrumen cluster, dan sebagainya. “Yang bisa dilakukan pemilik adalah mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah,” ujar dia.

Berikut ini adalah enam tips menangani mobil bertransmisi otomatis yang kebanjiran:

  1. Geser tuas ke N dengan menekan shift lock. Tarik mobil dari lokasi banjir sesegera mungkin, saat kondisi sudah memungkinkan. Makin lama terendam, potensi kerusakan makin parah.
  2. Jangan sekali-kali mencoba menghidupkan mesin mobil. Meskipun hanya sesaat atau coba-coba. Jangan pula men-jumper baterry.
  3. Lepas konektor baterry di kutup negatif. Untuk menghindari dampak buruk lain pada sistem kelistrikan.
  4. Cukup sampai di poin 3 saja. Selanjutnya adalah pekerjaan bengkel/mekanik profesional. Usahakan jangan mencoba untuk menangani apapun sendiri. Mobil matik sepenuhnya dikendalikan oleh sistem electric. Penanganan awal yang salah bisa membuat kerusakan meluas dan parah.
  5. Segera panggil towing, dan bawa mobil matic ke bengkel yang tahu betul sistem mekanis, hidrolis, kelistrikan, dan komputer mobil matic. Jangan berspekulasi. Cari yang benar-benar profesional. Hindari pengerjaan di rumah, karena keterbatasan alat seperti kompresor angin, alat kelistrikan dan scan tool membuat hasil kerja tidak maksimal.
  6. Dengan penanganan yang tepat dan tidak terlambat, mobil matik Anda bisa diselamatkan tanpa biaya yang besar dan kerusakan yang parah.
Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi