
pameran mobil klasik
Walau diselenggarakan ”dua kubu” yang berbeda, namun keseluruhan pameran itu mempunyai nafas yang sama dan seirama: sebuah kecintaan yang mendalam terhadap mobil klasik. Bahkan saking cintanya terhadap mobil antik—yang rata-rata menyimpan sejarah penting negeri ini, pihak penyelenggara, pemilik, maupun kolektor tak segan bermandi peluh memamerkan hasil terbaik.
Adira Indonesia Classic Car Show (AICCS) merupakan gagasan dan kerja keras Stanley Setia Atmadja, seorang kolektor mobil klasik papan atas Indonesia. Sosok Chief Executive Officer PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk., ini, memang langka di Indonesia. Di balik kesibukannya, dia menyisihkan waktu untuk menggelar pameran besar ini. ”Mobil klasik itu sudah menjadi roh hidup saya,” ucapnya di sela-sela konferensi pers, akhir Agustus silam.
Untuk gelaran tahun ini panitia bekerja sama dengan Indonesia Classic Car Owners Club (ICCOC). Keputusan ini tepat, karena AICCS 2008 berhasil menghimpun lebih dari 100 unit mobil klasik berbagai tipe yang berkelas dunia serta mempunyai nilai sejarah tinggi. Mobil itu berasal dari 35 peserta yang mengoleksi mobil-mobil klasik buatan Amerika Serikat, Italia, Jepang, Jerman, maupun Inggris.
Mobil-mobil itu antara lain, Dogde Tourer produksi 1942 yang merupakan mobil klasik paling tua di AICSS. Lalu ada VW Karmann Ghia 1957, Chevrolet Impala 1959, Jaguar XK140 1954, Alfa Romeo Spyder 1969, Ford Roadster 1934, Pontiac GTO 1969, Mercedes-Benz 190 SL 1956, Datsun 240Z 1970, dan sebagainya. Mobil lain pun tak kalah unik dengan menghadirkan tema hotrod, muscle car, original unrestored, SL Heritage, maupun future classic.
Selain menggelar pameran AICCS juga menggelar kontes modifikasi yang dinilai langsung oleh Mike Penn, seorang kurator Haynes Museum Classic, Inggris. Ada pula lelang mobil dengan panduan Simon Hope dari rumah lelang H&H. Adira juga mengundang dua pakar lain yaitu Thomas Schmid—pelaku restorasi dan penyedia spare-part mobil-mobil klasik, Jerman dan Michael Kidd–pengamat mobil klasik.
Menurut Stanley, AICSS dirancang sebagai The Real Classic Car Show, dengan pengertian seluruh mobil yang dipamerkan tidak mengutamakan kuantitas tapi kualitas. ”Pameran ini dilakukan oleh individu yang sangat mengerti apa itu mobil klasik, dan yang mencintai mobil klasik lebih dari apapun.”
Nugroho Adhi