Jalan-jalan Tanpa Kesasar dengan BMW 320i
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Senin, 27 Oktober 2008 15:00 WIB
Otomotif BMW
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kalau dihitung-hitung sejak pertama kali datang ke Jakarta, Tempo sudah tinggal di ibu kota Indonesia ini sekitar 16 tahun. Waktu yang sebenarnya cukup lama. Tapi jujur, jika ada rekan yang bertanya soal wilayah Jakarta Timur atau malah Jakarta Utara, Tempo bakal sering angkat bahu. Tidak tahu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maklum, selama ini Tempo lebih banyak berkutat di wilayah Jakarta Selatan dan beberapa wilayah di Jakarta Barat dan Pusat. Kedengarannya memang aneh, tapi Jakarta memang sulit dihafal secara mendetail.

Nah, pekan lalu, PT BMW Indonesia mengajak Tempo menjajal BMW 320i Lifestyle. Yang menarik bukan ngetes BMW seri 3 ini, tapi justru fitur yang tersedia, yaitu perangkat BMW navigation system yang menggunakan global positioning system (GPS).

"Kami ingin menunjukkan manfaat alat navigasi ini. Anda tak akan tersesat meski baru pertama kali di Jakarta," kata Joerg Kelling, Presiden Direktur PT BMW Indonesia.

Pada acara yang bertajuk "BMW 320i Lifestyle Media Drive" itu, BMW menyediakan 10 mobil yang sebenarnya sudah diperkenalkan pada Juli lalu. GPS berupa layar sentuh (touch screen) selebar 4,3 inci dipasang di bagian dashboard.

BMW navigation system adalah peranti standar di BMW 320i Lifestyle yang disediakan oleh Garmin dengan menggunakan peta digital dari Tele Atlas Map dan merupakan BMW original part. Pembeli tak perlu berlangganan karena semua peranti disediakan BMW. Bahkan, kalau ingin meng-update peta dan point of interest pada alat navigasi, tinggal datang ke dealer resmi BMW dan diperbarui secara gratis.

Teknologi ini sangat membantu dan informatif. Caranya juga tidak sulit, tinggal masukkan nama lokasi, gedung, hotel, mal, pompa bensin, nama jalan, atau dealer BMW yang ingin dituju. Kemudian, walah... GPS akan menunjukkan rute terdekat buat Anda menuju lokasi.

Tak hanya itu, di layar GPS juga terpampang estimasi waktu tempuh ke tujuan. Hebatnya, peranti ini memberi peringatan, seperti berapa meter lagi kita harus berbelok serta petunjuk dengan suara layaknya manusia yang berbicara.

Tempo diminta mencari beberapa pos yang ditentukan BMW menggunakan koordinat. Dimulai dari Bimasena Club, Dharmawangsa, Tempo dengan mudah bisa menemukan pos-pos yang ternyata berada di Jalan Mahakam, Senayan City, gedung MPR/DPR, Mangga Dua Square, Marina Batavia Ancol, lapangan panahan Gelora Bung Karno, dan kembali ke Hotel Dharmawangsa.

Tapi fitur ini bukan tanpa kelemahan.

Misalnya saja ketika Tempo harus menempuh rute dari Blok M Plaza menuju Senayan City. GPS menyarankan Tempo mengambil jalur Sisingamangaraja, berbelok ke arah Jalan Hang Tuah. Tapi GPS tidak menunjukkan bahwa sebenarnya di Jalan Sisingamangaraja ada jalur cepat dan jalur lambat. Walhasil, Tempo harus memutar melalui Pintu 1 Senayan, melewati Jalan Asia-Afrika menuju Senayan City.

Untungnya, Tempo cukup mengenal daerah ini. Jadi tak masalah. Tapi bagaimana seandainya harus ke Jakarta Utara? Atau malah ke daerah lain di Pulau Jawa yang belum pernah dikunjungi?

"Sistem operasi di GPS ini sudah memuat peta terbaru di Palua Jawa dan Bali. Tapi kadang satelit sulit membaca rambu-rambu yang terlalu detail," kata Corporate Communication Director PT BMW Indonesia Helena Abidin.

Terlepas dari kelemahan itu, sistem navigasi yang ditawarkan BMW untuk mobil berbanderol Rp 479,9 juta (off the road) ini sangat berguna, terutama bagi Anda yang tak ingin repot mencari-cari jika ingin pergi ke suatu tempat.

Raju Febrian

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi