
TEMPO/Nugroho Adhi
Meski ekonomi global tengah mendera, pihak penyelenggara optimis jumlah pengunjung akan memenuhi target. Minimal jumlah pengunjung lebih tinggi dibanding dua tahun silam.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menyebutkan penjualan roda dua pada 2009 akan terkoreksi 30 persen dibanding 2008 yang sampai Oktober lalu mendekati enam juta unit. "Penjualan nasional sekitar lima juta unit tahun depan," katanya disela-sela konferensi pers JMS, akhir November lalu.
Menurut Freedyanto Basuki, Manajer Promosi dan Pemasaran PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), yang paling terkena dampak krisis adalah konsumen menengah ke bawah. "Itu karena perusahaan pembiayaan menaikkan uang muka dan cicilan," katanya ke tika dihubungi melalui telepon, kemarin.
Sementara konsumen menengah atas, kata Freddy, tidak terpengaruh krisis karena secara ekonomi mereka lebih mapan. Freddy mengambil contoh penjualan Ninja 250 yang tidak menurun permintaannya. "Seribu unit per bulan," katanya. Harga unitnya sekitar Rp 45 juta OTR Jakarta.
Dari hitungan Freddy, total penjualan Ninja 250 sebesar 7.000 unit hingga Desember ini. Konsumen Ninja 250, kata Freddy, tidak ambil pusing dengan uang muka yang mencapai Rp 30 juta. "Mereka adalah pecinta motor sport sejati," ujar Freddy.
KMI memang menyasar segmentasi yang berbeda dibanding pabrikan lain. Portofolio produknya mencerminkan itu. Selain Ninja 250 dan KLX 250 – yang rata-rata terjual 200 unit per bulan, KMI juga meluncurkan empat model anyar pada 2009.
Dua model terkini muncul di arena JMS: Kawasaki KLX 150 (dual purpose bike) dan D-Tracker 250 Supermoto (versi jalan raya KLX 250). "Dua model anyar akan meluncur semester kedua tahun depan," kata Freddy.
Segmen sport yang diincar Kawasaki memang terhitung stabil. Data AISI menyebutkan, hingga Oktober 2008, pangsa pasarnya berkisar delapan persen. Sementara pada 2007 sebesar tujuh persen.
Pabrikan yang fokus menggarap segmen sport adalah PT Bajaj Auto Indonesia (BAI). Pabrikan India ini yakin pada 2009 pangsa pasar tipe sport akan berkembang menjadi 9-10 persen.
Menurut Lim Sang Hong, Manager Penjualan Regional BAI, konsumen sport memang berbeda dibanding bebek atau skuter. "Secara ekonomi lebih mapan," katanya. Bahkan,"Tiga puluh persen beli tunai."
Itulah yang menyebab kan BAI konsisten dengan mengeluarkan model sport sejak 2006 silam. Sambutan publik pun menggembirakan. Dari ketiga model Bajaj: Pulsar 180 DTS-i, Pulsar 200 DTS-i, dan XCD 125 DTS-i, total penjualan berkisar 4-5 ribu unit per bulan. "Cukup bagus untuk pendatang baru seperti kami," kata Sang Hong.
Total penjualan motor yang dirakit di kawasan Delta Silicon, Cikarang itu, mencapai lebih dari 30 ribu unit sejak Januari hingga November lalu Pabrikan lain, seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki, juga telah menyiapkan model sport untuk dipasarkan pada 2009. Dyonisius Beti, Wakil Presiden PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) menyebutkan bahwa pihaknya sedang menyiapkan motor pengganti RX King.
Tampaknya persaingan di segmen sport akan semakin keras tahun depan.
NUGROHO ADHI