Prediksi Pasar Otomotif Nasional 2009  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Senin, 5 Januari 2009 11:50 WIB
TEMPO/Adri Iriayanto
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Tahun 2009, menurut kalender Cina, adalah Tahun Kerbau dengan unsur tanah. Kata beberapa ahli feng shui, pada Tahun Kerbau ini potensi peruntungan lebih buruk daripada tahun sebelumnya. Dengan kata lain, tahun 2009 adalah tahun yang penuh tantangan serta menjadi ujian kesabaran dan keteguhan. Apakah juga untuk pasar otomotif Indonesia?Pada 2008, penjualan otomotif Tanah Air cukup menyegarkan. Diperkirakan bisa menembus angka 600 ribu unit. Tapi sepertinya angka ini akan jauh berkurang pada 2009.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanda-tanda beratnya tahun 2009 memang sudah terlihat pada kuartal terakhir 2008. Krisis keuangan global yang melanda dunia menghantam industri otomotif tak hanya di belahan Amerika dan Eropa sana, tapi juga berimbas pada otomotif Tanah Air.

Salah satu masalah yang dihadapi adalah tingginya nilai tukar rupiah, yang melambungkan harga bahan baku kendaraan. Mau tidak mau, yang dilakukan agen tunggal pemegang merek (ATPM) di Indonesia adalah menaikkan harga. PT Toyota Astra Motor, misalnya, sudah mulai memasang harga baru untuk produk-produknya per 1 Januari lalu. Meski belum mengumumkan detailnya secara resmi, pemegang produk Toyota di Indonesia itu menyebut kisaran 5-13 persen untuk kenaikannya.

Kenaikan terbesar terjadi pada produk-produk Toyota yang diimpor utuh (CBU) seperti sedan Vios/Limo, Altis, Camry, kemudian Yaris, Hi-lux, Alphard, dan juga Lexus. "Untuk kendaraan yang dirakit di dalam negeri (CKD), seperti Toyota Avanza, Rush, Kijang Innova, Fortuner, dan Dyna kenaikannya berkisar 5-8 persen," kata Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor.Sebagai contoh, kenaikan terendah akan dialami mobil terlaris Toyota, yaitu Avanza. Per Desember tahun lalu tipe terendah 1.3L E M/T dibanderol Rp 116,9 juta, sedangkan mulai Januari ini akan naik sekitar Rp 9,5 juta. Hal ini tentu akan berpengaruh pada penjualan Avanza. Pada November tahun lalu, Avanza mencatatkan rekor penjualan bulanan tertinggi, sebanyak 9.574 unit atau menguasai pasar 65,5 persen di kelas low MPV.

PT Honda Prospect Motor bahkan sudah melakukannya pada akhir 2008. Sedan mini Honda All New City, yang dilansir pada akhir tahun, sempat membuat terkejut karena naik sampai menjadi Rp 260 juta untuk varian tertingginya yang menggunakan reclining seat bertransmisi otomatis.

Namun, Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor, mengatakan hal itu dilakukan karena City memang produk baru. "Naiknya harga All New City bukan karena mengantisipasi krisis, melainkan karena City memang produk all new sehingga cost maupun biaya lainnya naik," kata Jonfis Fandy.

Namun, ia juga mengakui Honda akan menaikkan harga jika fluktuasi nilai tukar rupiah tak kunjung stabil. Pada tahun ini, Honda tetap akan memfokuskan penjualannya pada hatchback andalannya: Jazz. Dengan tambahan penjualan 1.579 unit pada November, total Jazz mencatatkan penjualan 23.918 unit selama 2008.

Menggeber produk andalan menjadi salah satu kunci ATPM tahun ini. Tapi itu saja tentu tak cukup. Bebin Djuana, Manager 4W Marketing & Sales-Marketing Brand II Suzuki, menyebut strategi menggaet pasar dengan produk yang tepat dengan nilai yang sepadan adalah salah satu kuncinya. "Setelah itu, pasarlah yang menentukan kendaraan mana yang pas buat mereka," kata Bebin.Suzuki, yang Desember lalu berganti nama menjadi PT Suzuki Indomobil Motor, menyebut menaikkan harga produk adalah keharusan. Suzuki akan mengerek harga produknya pada kisaran Rp 10 juta. "Kenaikan sebelumnya di akhir 2008 hanya tambal-sulam," kata Bebin Djuana.

Toh, selain menawarkan produk andalan, pasar akan tetap ditawari model-model baru. Erwin Djajadiputra, Vice President Sales and Marketing PT Hyundai Mobil Indonesia, mengatakan pihaknya akan memacu penjualan sedan Avega dan MPV Hyundai H-1. Kedua model ini memang menjadi ujung tombak penjualan Hyundai. Avega sampai November tahun lalu terjual 2.588 unit dan H-1 sebanyak 473 unit. "Selain itu, kami akan memperkenalkan beberapa produk baru," kata Erwin.

Okelah, tahun 2009 memang berat. Tapi sesuai dengan karakter kerbau yang pekerja keras, tahun ini pun mereka yang bekerja keraslah yang akan melalui tahun ini dengan gemilang dan mendapatkan hasil yang lebih baik ketimbang tahun tikus 2008 lalu.

RAJU FEBRIAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi