Tahun Depan Volkswagen Masih Terdampak Krisis Chip Semikonduktor
Reporter: Gooto.com
Editor: Rafif Rahedian
Jumat, 17 Desember 2021 16:00 WIB
Logo Volkswagen. AP Photo
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaVolkswagen dikabarkan masih terkena dampak krisis chip semikonduktor sampai tahun depan. Kemungkinan produsen asal Jerman tersebut akan mengurangi produksi mobil pada 2022 karena kekurangan semikonduktor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini Volkswagen diperkirakan juga akan mengurangi pengiriman kendaraan pada 2021. Awalnya, perusahaan otomotif ini ditargetkan mengirim 9,3 juta unit, lalu turun menjadi 9 juta pada pekan lalu.

Menurut laporan Hidustan Times, Volkswagen telah memperkirakan bakal mengalami masalah krisis chip sampai 2023. Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa produksi Volkswagen pada tahun depan akan anjlok menjadi 8 juta kendaraan.

Kendati semester pertama 2022 tetap fluktuatif, Volkswagen pun mengharapkan sedikit pelonggaran situasi pasokan pada tahun depan. Dengan begitu, walaupun kondisi sudah mulai membaik, produsen tetap akan mengalami penurunan produksi mobil di tahun depan.

Masalah kekutangan semikonduktor ini nyatanyajuga dialami oleh sejumlah produsen ternama, termasuk BMW dan Daimler. Perusahaan otomotif asal Jerman tersebut memprediksikan bahwa krisis chip ini masih berlanjut hingga tahun depan.

Terkait kondisi ini, Audi memperkirakan bahwa kelangkaan chip semikonduktor bisa berlanjut hingga 2023, senada dengan prediksi Volkswagen. “Kelangkaannya bisa berlangsung lebih lama lagi,” kata juru bicara Audi, dikutip dari Hindustan Times.

Sementara itu, Porsche memiliki rencana lain untuk mengantisipasi masalah krisis chip ini. Mereka nantinya akan mulai memproduksi semikonduktor sendiri agar bisa memproduksi mobil pada tahun depan.

Baca: Melihat Teaser Volkswagen Polo Track, Mobil Keluarga Pertama Produsen

HINDUSTAN TIMES

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi