Bosch dan CARIAD Mewujudkan Teknologi Pengemudi Lepas Tangan dari Setir
Reporter: Gooto.com
Editor: Kusnadi Chahyono
Rabu, 13 Agustus 2025 09:30 WIB
Bosch dan CARIAD membentuk Automated Driving Alliance untuk mengembangkan software stack untuk bantuan mengemudi dan otomatis Level 2 dan 3. (Foto: Bosch)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Bosch dan CARIAD semakin mempererat kerja sama mereka dalam Aliansi Mengemudi Otomatis (Automated Driving Alliance), dengan mengembangkan software stack untuk bantuan mengemudi dan otomatis Level 2 dan 3 yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) secara penuh.

Mengadopsi metode AI terkini, kedua perusahaan bertujuan menciptakan sistem bantuan pengemudi yang lebih canggih dan alami seperti pengemudi manusia, sekaligus meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara. Software ini mencakup berbagai fungsi kognitif penting mulai dari persepsi, interpretasi, pengambilan keputusan, hingga tindakan.

Menurut Mathias Pillin, CTO Bosch Mobility, data dan AI merupakan kunci untuk mewujudkan sistem mengemudi otomatis yang dapat diandalkan dan diterapkan secara luas. Dengan memperluas penggunaan AI modern, Bosch dan CARIAD berharap dapat menghadirkan fungsi mengemudi otomatis yang memungkinkan pengemudi melepas tangan dari setir di berbagai situasi.

Versi awal software ini sudah diuji di armada kendaraan uji dan kini terus dilatih dan dikembangkan menggunakan data dalam jumlah besar. Software siap produksi dijadwalkan tersedia mulai pertengahan 2026.

Volkswagen Group berencana mengintegrasikan fungsi mengemudi otomatis Bosch dan CARIAD ke dalam arsitektur kendaraan berbasis perangkat lunak terbaru. Bosch juga akan menyediakan solusi ini secara global kepada pabrikan lain untuk mempercepat adopsi mengemudi otomatis secara luas. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana kemitraan strategis dan keunggulan teknologi dapat menghasilkan solusi inovatif asal Eropa.

Peter Bosch, CEO CARIAD, menegaskan bahwa industri otomotif Jerman telah menguasai teknologi kunci AI dan mengemudi otomatis. "Tujuan kami adalah membuat kemudahan dan keselamatan sistem mengemudi otomatis dapat diakses oleh sebanyak mungkin orang agar mereka dapat memanfaatkan waktu berharga saat berada di dalam mobil," ujarnya.

AI kini digunakan di seluruh rantai teknologi perangkat lunak, mulai dari pengenalan objek dan penggabungan data sensor, hingga pengambilan keputusan dan pengendalian mesin, kemudi, serta rem secara otomatis.

Ke depannya, sistem akan berbasis arsitektur AI end-to-end yang memungkinkan semua modul menjadi lebih cerdas dan kuat. Teknologi ini juga mengadopsi konsep AI generatif untuk menganalisis skenario lalu lintas perkotaan dan memprediksi perilaku pengguna jalan dari berbagai sensor.

Pengujian berlangsung di berbagai lokasi global, termasuk Eropa, Jepang, dan AS, dengan armada besar kendaraan uji seperti ID.Buzz dan Audi Q8. Data yang terkumpul digunakan untuk meningkatkan kemampuan sistem dalam menghadapi situasi kompleks di jalan, yang dikenal sebagai corner cases.

Melalui pengembangan solusi AI end-to-end ini, Bosch dan CARIAD berkomitmen menjadikan mengemudi terbantu dan otomatis semakin aman, andal, serta nyaman bagi konsumen di masa depan.

Pilihan Editor: Menguji Ketangguhan Suzuki Jimny 5 Pintu di Area Test Drive GIIAS 2025

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi