
TEMPO/Nugroho Adhi
Di jalanan produk terkini yang diluncurkan PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) pada Juni 2008 itu terlihat semakin banyak berseliweran. Selain modelnya stylish, dengan teknologi maju di kelasnya, juga terkait harga jual yang ekonomis yaitu kurang dari Rp 14 juta.
Teknologi digital twin spark swirl induction (DTS-Si) didesain mampu mengutamakan keseimbangan antara power dan efisiensi BBM. Dari sisi harga, Bajaj XCD bermain di kelas bebek medium yang pasarnya cukup besar. Sejak awal BAI memang berniat menggaet kue pasar 1-2 persen di segmen ini.
Menurut K.S Grihapathy Presiden Direktur BAI, kehadiran Bajaj XCD 125 DTS-Si memang diharapkan dapat mengambil pasar sepeda motor bebek, sekaligus menambah pangsa pasar motor sport di Indonesia.
Dia menegaskan, saat peluncuran produk, di Jakarta, Juni silam,”Bajaj 125 DTS-Si untuk menjawab keinginan para pengguna sepeda motor bebek akan sebuah sepeda motor sport yang memiliki teknologi terkini, irit bahan bakar, serta harga terjangkau.” BAI sejak 2006 hingga saat ini telah merilis tiga model dengan spesifikasi mesin berbeda, yaitu : Bajaj Pulsar 180 DTS-i, Pulsar 200 DTS-i, dan XCD 125 DTS-Si.
Lalu berapa porsi penjualan ketiga model tersebut? Menurut Lim Sang Hong, Regional Sales Manager BAI penjualan Bajaj rata di setiap modelnya. “Tiap model rata-rata menyumbang tiga puluh persen penjualan per bulan,” ujarnya.
Pangsa pasar Bajaj saat ini sekitar 12 persen per bulan dari total pasar motor sport Tanah Air yang berkisar 40 ribu unit atau sekitar 4.800 unit. Untuk pendatang baru yang konsisten bermain di segmen sempit (sport) Bajaj layak diperhitungkan. Jalanan menjadi bukti eksistensi produk India itu.
NUGROHO ADHI