Pilihan Membeli Motor Bekas
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 23 Januari 2009 23:02 WIB
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->: Memilih motor dalam kondisi resesi bisa mempersempit pilihan. Mulai dari menurunkan jenis pilihan (sport atau touring menjadi bebek), spesifikasi mesin (volume/cc besar menjadi kecil), produksi (merek Jepang menjadi merek lain yang lebih murah), hingga pilihan terakhir membeli motor bekas.

Pilihan yang terakhir itu tidak banyak disukai pengguna sepeda motor. Herman, 38 tahun, seorang pengendara Honda bebek mengatakan ia membeli Yamaha Jupiternya dua tahun lalu dalam kondisi baru, dan mengatakan lebih baik membeli baru daripada bekas, “takut udah dipoles-poles, atau paling aman beli dari temen sendiri" katanya.

Roso, seorang pengemudi ojek motor berusia 32 tahun memiliki jawaban yang sama, ia lebih memilih berusaha membeli baru daripada bekas. “Daripada beli murah entar penyakitnya belakangan repot. Lagian kalo dari agen juga sama aja, kredit juga, beli kontan dari orang juga kita ngga tau,” tambah Roso. Roso mengatakan ada pilihan lain selain penyalur motor bekas, yaitu penjual perantara yang dokumennya tidak “terjamin”.

Siang itu di sebuah penyalur motor bekas, seorang pria berusia sekitar 40-an awal mengamati motor-motor “batangan” istilah untuk motor bukan bebek dan perhatiannya tertuju pada Honda GL-Max keluaran tahun 2004. Pencari motor bekas juga, menurut Alex, sang pemilik toko, adalah orang orang yang menyukai model tertentu namun tidak lagi diproduksi.

Penyalur motor bekas tertentu mengizinkan calon pembeli mencoba motor yang ingin mereka beli, namun sebagian lainnya hanya mengizinkan motor dinyalakan. Alex mengatakan ada cara lain untuk mendapat motor bekas. Ikut lelang motor. Lelang motor adalah penjualan kembali motor-motor yang disita penyalur karena pembeli tidak dapat melunasi angsuran motor mereka. namun cara ini pun ada kelemahannya. Menurut Alex mesin atau suku cadang yang dilelang kebanyakan sudah diganti pemiliknya sebelum motor disita.

Pembelinya biasanya adalah penyalur motor bekas seperti Alex, namun ada pula yang terbuka bagi pembeli perorangan. Seperti yang sedang dilakukan Alto Lelang, sebuah perusahaan pembiayaan motor.

Salah satu keuntungan mengikuti lelang motor adalah pembeli bisa mempunyai banyak pilihan. Namun pemeriksaan fisik motor juga relatif tidak bebas. Calon pembeli diberi kesempatan melihat kondisi motor dan menyalakan mesin motor namun tidak bisa menguji motor yang menarik minat mereka.

Di pelataran parkir Gading Auto Center, gedung di mana Alto Lelang berkantor, lebih dari 400 motor dipajang sejak pekan lalu. Motor-motor itu akan dilelang pertengahan pekan depan dengan syarat peserta lelang harus menyetor Rp 1 juta untuk bisa mengikuti lelang itu. Danu, salah seorang peminat yang menyusuri pelataran parkir itu mengatakan tidak ada ruginya mencoba, "kalo batal kan uangnya balik,” katanya.

RONALD

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi