F1 Jeddah Tetap Digelar Meski Ada Serangan dari Kelompok Houthi
Reporter: Antara
Editor: Wawan Priyanto
Sabtu, 26 Maret 2022 08:43 WIB
Sirkuit Jalan Raya Jeddah atau Jeddah Corniche Circuit. Instagram/saudiarabiangp
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Balap Formula 1 di Jeddah (F1 Jeddah) tetap digelar meski ada serangan terhadap fasilitas Aramco, Jumat, 25 Maret 2022. Serang ini diduga dilakukan oleh kelompok Houthi dari Yaman. Lokasi ini tak jauh dari Sirkuit Jalan Raya Jeddah yang digunakan untuk balap mobil Formula 1. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami telah menerima jaminan total bahwa keamanan negara menjadi yang utama," kata CEO Formula 1 Stefano Domenicali setelah bertemu dengan para pembalap, tim dan perwakilan pemerintah setempat, seperti dikutip Reuters.

"Mereka telah memasang semua sistem untuk melindungi wilayah ini, kota, tempat di mana kita akan balapan. Jadi kami merasa yakin dan kami harus percaya dengan otoritas setempat dalam hal itu."

Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem berbicara di samping Domenicali, mengatakan serangan tersebut menargetkan infrastruktur ekonomi dan bukannya warga.

"Kami mendapat jaminan tertinggi bahwa ini adalah tempat yang aman, semua hal ini akan aman dan mari kita balapan," kata Ben Sulayem.

Tanda-tanda pertama serangan terlihat ketika asap hitam mengepul di Jeddah di sebelah timur sirkuit ketika para pembalap menjalani sesi latihan pertama yang berjalan lancar pada Jumat.

Sesi kualifikasi Formula 2 juga berjalan sesuai jadwal. Akan tetap start dari sesi latihan kedua F1 tertunda 15 menit karena tim dan pembalap dipanggil untuk rapat dengan Domenicali.

Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan tim-tim telah sepakat untuk melangsungkan balapan dan bos tim Red Bull Christian Horner mengutuk serangan tersebut.

"Segala tindak terorisme tidak bisa dimaafkan," kata Horner kepada Sky Sports F1. "Olahraga ini tidak seharusnya diintimidasi ke dalam posisi dan situasi seperti itu tidak dapat diterima."

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah memerangi koalisi yang dipimpin Arab Saudi selama tujuh tahun.

Kelompok itu meluncurkan rudal dan drone ke fasilitas energi dan desalinasi air milik Arab Saudi pada Minggu pekan lalu, kata kementerian energi dan kantor berita setempat.

Pada Desember, ledakan menimpa mobil tim Prancis yang mengikuti Reli Dakar di Arab Saudi.

Sumber Reuters pada Februari menyatakan penyelidik Prancis menemukan jejak bahan peledak di mobil yang hancur tersebut.

Sementara menteri luar negeri Arab Saudi menyatakan investigasi awal terkait ledakan mobil itu tidak menimbulkan kecurigaan atas tindakan kriminal.

Baca juga: Drama F1 Jeddah, Lewis Hamilton-Max Verstappen Senggolan

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi