Guru dan Siswa SMK 5 Malang Bikin Sepeda Motor Kayu Bertenaga Baterai Laptop Bekas
Reporter: Kukuh S. Wibowo
Editor: Wawan Priyanto
Sabtu, 30 Juli 2022 16:24 WIB
Sepeda motor bertenaga baterei handphone modifikasi guru dan siswa SMK 5 Malang. Karya tersebut dipamerkan dalam kegiatan VokasiLand di Grand City Mall Surabaya, 28-31 Juli 2022. TEMPO/ Kukuh SW
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Guru dan siswa SMK 5 Malang merakit sebuah sepeda motor antik dan dipamerkan di VokasiLand di Grand City Mall, Surabaya, Jumat, 29 Juli 2022. Sepeda motor itu dirakit dari pipa-pipa besi dipadu dengan kayu jati dan diberi nama Kalima. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Uniknya, sepeda motor itu bertenaga baterai dan mencuri perhatian pengunjung pameran yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek tersebut. Beberapa pengunjung mencoba menaiki dan menjalankan di seputar arena pameran.

Kepala Sekolah SMK 5 Malang Cone Kustarto Arifin berujar sepeda motor ramah lingkungan Kalima itu dirakit pada 2020  saat pandemi corona sedang mewabah. Karena kegiatan belajar mengajar berhenti total, timbul ide di benak Cone menciptakan kesibukan sebagai pengisi kekosongan. Ia pun mendesain model sepeda motor elektrik.

Cone menuturkan pembuatan sepeda motor tersebut dimulai dari nol. Awalnya besi lonjoran sebagai kerangka bodi dipotong-potong dan dirakit sendiri. Untuk memberi sentuhan artistik, Cone bekerja sama dengan jurusan Kriya Kayu di SMK tersebut sebagai pendesain bodi.

Cone melengkapinya dengan dua buah kotak di bagian belakang untuk menaruh peralatan-peralatan yang diperlukan selama perjalanan. Setelah prototipe sepeda motor terbentuk, barulah diberi energi sebagai penggeraknya. “Kami menggunakan baterei laptop bekas sebesar 3.000 watt sebagai tenaga penggeraknya,” ujar Cone.

Dengan tenaga sebesar itu, kata Cone, sepeda motor mampu berjalan sejauh 40 Km. Melewati jarak tersebut, baterei mesti di-charge lagi. Proses isi ulang bateri, menurut dia, cukup praktis karena tinggal menancapkan ke colokan listrik. Namun Cone mengakui kecepatan motor ciptaanya itu masih kurang ideal akibat beban yang terlalu berat. Penyebabnya, ketebalan bodi kayunya 2 Cm. “Mestinya 1 cm saja cukup,” katanya.

Meskipun wujud sepeda motornya sudah jadi, namun Cone masih terus mengevaluasi. Ia ingin mengurangi beban kayunya agar makin lincah dipakai berkendara. Bila selama ini Kalima mampu melaju dengan kecepatan maksimal 70 Km/jam, Cone yakin kegesitannya akan makin bertambah bila ketebalan kayu dikurangi.

Selain itu suspensinya juga bakal diganti dengan yang lebih nyaman untuk bermanuver, serta dinamonya ditambah depan belakang agar kuat dipakai menanjak. Sejauh ini Cone telah menghabiskan biaya Rp 70 juta untuk membuat sepeda motor tersebut. Anggaran itu sebagian untuk bongkar pasang sistem kelistrikan, dinamo penggerak, suspensi, rantai dan lain-lain. “Kami masih berproses sampai ketemu titik idealnya,” ujar Cone.

Baca juga: Daftar Sepeda Motor Listrik yang Bisa Dicoba di PEVS 2022

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi