Bridgestone Belum Berniat Naikkan Harga
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 1 Juli 2009 19:39 WIB
Bridgestone
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Bridgestone Tire Indonesia (BTI), hingga Juli 2009 ini masih belum berniat menaikkan harga jual produknya. Salah satu pertimbangannya adalah kondisi perekonomian yang belum membaik akibat resesi global serta dampaknya terhadap pasar ban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Produk Bridgestone"Sejauh ini, kami belum berencana menaikkan harga. Kami masih mempelajari, kami berusaha sebisa mungkin untuk menahan (kenaikan harga)," ungkap Sales Department Manager PT BTI, John M Arsyad, di sela acara Bridgestone Tire Safety Campaign, di Rest Area Tol Cikampek Km 57, Karawang, Rabu, (01/07).

Selain pertimbangan masih belum membaiknya perekonomian akibat krisis keuangan global, persediaan bahan baku perusahaan ini masih mencukupi untuk memenuhi target produksi yang telah ditetapkan juga menjadi pertimbangan. Yang terang, PT BTI masih akan mencermati kondisi pasar.

Sebelumnya, kata Arsyad, akibat krisis keuangan global, sepanjang kuartal pertama tahun ini kinerja ekspor BTI sempat mengalami penurunan sebesar 20 - 30 persen. Selama Januari hingga Februari, volume ekspor turun 100 - 200 ribu unit per bulan.

Begitu pun untuk pasar dalam negeri, khususnya untuk pasokan ke industri otomotif atau original manufacturer equipment selama kuartal pertama itu, turun hingga 30 persen atau 100 ribu unit per bulannya. "Ini terkait denga kondisi turunnya kinerja industri otomotif nasional," tandas Arsyad.

Namun, sejak Maret lalu, BTI menerima pesanan 30 ribu unit per bulan dari perusahaan Bridgestone di Amerika Serikat menyusul krisis keuangan global. "Dengan adanya limpahan order tersebut, sejak Maret, ekspor kami ke Amerika kembali mencapai 150.000 unit per bulan," jelas Arsyad.

Sementara itu, di pasar purna jual atau pasar ban untuk penggantian (replacement), kinerja penjualan PT BTI justeru meningkat. Bahkan, BTI menempati poisisi teratas. "Kami merupakan pemimpin pangsa pasar di segmen replacement (penggantian) ban itu. Bahkan, jika pada Febuari masih 38 persen, pada Juni sudah 42 persen," kata Arsyad.

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) menyebut,permintaan ban untuk penggantian oleh konsumen pada kurun waktu yang sama juga mengalami kenaikan sebesar 5,7 persen. Sehingga total penjualan pada Mei lalu, penjualan ban untuk penggantian mencapai 747.866 unit.

APBI juga menyebut, realisasi penjualan ban nasional pada Mei meningkat 12,7 persen dibanding Maret yang mencapai 2,91 juta unit. Sehingga, total penjualan ban pada Mei 2009 mencapai 3,28 juta unit.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi