Memahami Perbedaan 4 Jenis Mobil Listrik di Indonesia
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Kusnadi Chahyono
Sabtu, 4 Mei 2024 16:00 WIB
Mobil Listrik Lexus. (Foto: Lexus)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Penggunaan mobil listrik kini bukan lagi hal baru. Meski belum banyak yang menggunakan namun keberadaan jenis mobil listrik di Indonesia sudah diketahui dengan baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi yang berminat memiliki mobil listrik perlu diketahui bahwa nyatanya mobil listrik punya beragam jenis yang bisa dipilih sesuai keinginan dan kebutuhan masing-masing pribadi.

Saat ini mobil listrik terbagi menjadi 4 jenis berbeda yang sudah bisa dipilih oleh seluruh masyarakat Indonesia. Ada yang sepenuhnya menggunakan baterai dan motor listrik tetapi ada juga yang masih memiliki mesin bensin. Berikut perbedaan 4 jenis mobil listrik di Indonesia dirangkum dari berbagai sumber.

Mesin Mobil Hybrid. Shuttertock.com

1. Hybrid Electric Vehicle (HEV)

HEV (Hybrid Electric Vehicle) adalah jenis mobil yang menggabungkan mesin bensin atau diesel dengan motor listrik. Mobil hybrid ini dapat menggunakan sumber energi dari kedua mesin tersebut secara bergantian atau bahkan bersamaan.

Baterai yang tersedia digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan saat mobil melakukan regenerative braking (pengisian ulang baterai saat mobil mengerem) atau saat mesin bensin atau diesel menghasilkan lebih banyak tenaga daripada yang dibutuhkan.

Jadi motor listrik akan menggunakan energi dari baterai untuk membantu menggerakkan mobil, sedangkan mesin bensin atau diesel digunakan untuk menghasilkan energi tambahan saat dibutuhkan.

Platform EV Mercedes-Benz Vans: next generation eSprinter. (Foto: Mercedes)

2. Battery Electric Vehicle (BEV)

BEV (Battery Electric Vehicle) adalah jenis mobil yang menggunakan energi listrik sebagai satu-satunya sumber untuk membuat kendaraan dapat dikendarai di jalanan.

Mobil satu ini juga dikenal dengan sebutan mobil listrik karena tidak memiliki mesin bensin atau diesel. Itu berarti mobil ini tidak mengeluarkan emisi gas buang seperti mobil biasanya.

Mobil listrik menggunakan baterai lithium-ion untuk menyimpan dan menyalurkan energi listrik ke motor listrik yang menggerakkan mobil. Baterai tersebut dapat diisi ulang dengan menggunakan stop kontak atau pengisi daya mobil listrik khusus (EV charging station).

Mitsubishi PHEV . (Foto: Mitsubishi)

3. Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)

Tidak jauh berbeda dengan HEV, mobil satu ini merupakan jenis kendaraan yang menggabungkan mesin bensin atau diesel dengan motor listrik. Plug-in Hybrid Electric Vehicle tetap dapat menggunakan sumber energi dari kedua mesin tersebut secara bergantian atau bersamaan, seperti mobil hybrid pada umumnya.

Bedanya, mobil hybrid satu ini memiliki fitur yang memungkinkan baterainya diisi ulang dengan menggunakan stop kontak atau pengisi daya mobil listrik (EV charging station).

Hal ini membuat mobil dapat beroperasi hanya dengan menggunakan sumber energi listrik ketika diperlukan, seperti saat berada di daerah perkotaan atau saat melakukan perjalanan jarak pendek. Tentu konsumsi BBM-nya akan menjadi sangat efisien dan menghemat pengeluaran.

BMW Hydrogen Fuel Cell Drive System. (Foto: BMW)

4. Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)

Jenis FCEV masih menggunakan energi listrik untuk menggerakkan mobil, tetapi bukan dengan BBM ataupun baterai. Uniknya, jenis mobil satu ini memanfaatkan reaksi kimia dari oksigen dan hidrogen.

Hasil dari reaksi kimia tersebut akan menghasilkan energi listrik yang sangat besar sehingga membuat mobil bisa dikendarai dalam jarak jauh.

Pilihan Editor: Isuzu dan Honda akan Pamerkan Truk Hidrogen di Japan Mobility Show 2023

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi