Ketika 'Urang Awak' Menguji Nissan  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Selasa, 14 Juli 2009 01:44 WIB
Nissan Grand Livina dan Nissan X-Trail yang diuji saat acara media test drive Comfort Journey di Sumatera Barat, 2-4 Juli lalu. (Raju Febrian/Tempo)
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Padang - "Kita mau nyobain New Teana ya, Pak?" Seorang rekan jurnalis menanyakan sedan teranyar Nissan itu pada Teddy Irawan, Deputy Director Nasional Sales & Promotion PT Nissan Motor Indonesia (NMI) ketika kami berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta, awal bulan ini. Tapi, "Nggak, kita nyobain Livina dan X-Trail," balas Teddy.

Wah, apa bakal seru? Masa tiga hari mengikuti Media Drive yang dinamai Comfort Journey di Sumatera Barat, 2-4 Juli lalu, 27 jurnalis dari Jakarta bakal disuruh menjajal varian lama Nissan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Benar saja, ketika mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, NMI menyediakan 7 line-upnya yaitu Nissan All New X-Trail (2.0 Liter dan 1.5 liter X-Tronic CVT), Grand Livina (1.5 liter dan 1.8 liter), dan Livina X-Gear 1.5 liter.

Tempo bersama tiga rekan dari Kompas.com, Otomotif, dan majalah Motor mendapat Grand Livina 1.5 liter meski yang bertransmisi otomatis (AT). Tempo yang mendapat kesempatan menyetir pertama tambah kaget karena mobil sudah mencatat perjalanan lebih dari 43 ribu kilometer. Di konsol depan terselip restribusi penyeberangan Merak-Bakauheni. Walah, setelah diperhatikan ternyata mobil ini memang berplat nomor B alias dari Jakarta.

Eittss... ternyata semua yang jadi kekhawatiran kami meleset. Terutama ketika kami mengetahui rute yang akan ditempuh. Sembari menikmati dendeng balado dan rendang di restoran Lamun Ombak, Teddy berjanji test drive kali akan sedikit berbeda.

"Memang yang akan kita coba bukan produk baru. Tapi justru disitulah uniknya, apa benar produk-produk Nissan tetap oke meski sudah menempuh jarak jauh?" terang Teddy yang didampingi Presiden Direktur NMI, Takayuki "Livina" Kimura

Rute hari pertama kami menempuh Padang, menuju jalanan mendaki melewati Lembah Anai, Padang Panjang, Bukittinggi, terus ke arah Lembah Harau, dan berakhir di Hotel The Hills Bukittinggi. Jalur ini lebih banyak didominasi jalanan datar dan lurus. Tapi Grand Livina yang kami tumpangi ternyata tak kalah galak. Medium MPV dengan mesin 4 Cylinder inline, 16 valve, DOHC dan CVTC itu bisa diajak ngebut melawan X-Trail yang bermesin lebih besar.

Hari kedua tantangan sedikit bertambah. Dari Bukittingi, kami turun menuju Padang Panjang, berbelok ke arah Danau Singkarak, Solok, kemudian melewati jalanan sempit dan berkelok ke Danau Di Atas dan Bawah, sebelum menuruni Gunung Talang lewat Sitinjau Laut dengan jalanan yang cukup menukik menuju Pangeran Beach Hotel di Padang.

Rekan dari tabloid Otomotif yang mengemudi benar-benar menggeber habis pedal gas Grand Livina yang kami tumpangi. Mobil dengan tenaga maksimal 109 PS di 6.000 rpm dan torsi 15.1 kgm di 4.400 rpm ini bisa menyalip peserta lainnya. Sedikit kurang tenaga di tanjakan, persneling di posisi D ditarik ke posisi 2 dan 1 sehingga mobil ngacir lagi.

Pernah di satu saat Tempo melirik speedometer mengarah ke angka 140 km/jam. "Itu sih bukan karena mobilnya, tapi karena isinya urang awak semua, jadi tahu jalan," kelakar seorang rekan yang menggunakan X-Trail.

Sayangnya, ada satu rute menantang yang terlewatkan yaitu Kelok Ampek-Ampek (Kelok 44) jalur dari Bukittinggi menuju Danau Maninjau. Padahal di rute ini kita bisa menguji lebih lagi penggunaan suspensi McPherson strut with subframe and stabilizer (depan) dan Torsion beam with coil spring and stabilizer (belakang) milik Grand Livina.

Toh, rute pilihan NMI yang total berjarak sekitar 400 kilometer ini cukup membuat kami puas. "Bagaimana? Biar sudah menempuh ribuan kilometer, Nissan masih tangguh dan nyaman kan buat diajak jalan jauh?" tanya Teddy. "Sabana batua (betul sekali), Pak," jawab Tempo.

RAJU FEBRIAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi