Subsidi Konversi Motor Listrik Masih Berlaku hingga 2025
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Jumat, 7 Juni 2024 06:00 WIB
Mahasiswa memprogram mesin motor konversi listrik di bengkel motor listrik Institut Teknologi PLN (ITPLN), Jakarta, Rabu 22 Mei 2024. Bengkel tersebut menjadi pusat pengembangan dan penelitian mahasiswa jurusan teknik elektro dan teknik mesin ITPLN yang juga melayani konversi motor bagi masyarakat umum dengan biaya Rp15 sampai Rp17 juta per unit. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut program bantuan atau subsidi untuk konversi motor listrik akan tetap berlaku hingga 2025.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keputusan tersebut diambil lantaran jadi salah satu langkah untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai sebagai alat transportasi di pasar dalam negeri. 

"Akan tetap dilanjutkan. Tentu dengan penyempurnaan-penyempurnaan di beberapa sisi karena saat ini sedang proses terus. Jadi akan dievaluasi," ujar Harris, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konversi Energi ESDM di Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024.

Harris menambahkan, meski saat ini pihaknya baru mengeluarkan kebijakan subsidi hanya sampai 2024, namun hal tersebut masih bisa direvisi.

"Karena kan sebenarnya konversi sebagai upaya mengakselerasi sekaligus ajang sosialisasi secara langsung kepada masyarakat bahwa dengan motor konversi, masih bisa jalan tanpa menghilangkan identitas model motornya," kata Haris lagi.

Meski begitu, ia mengakui bahwa program konversi motor listrik saat ini masih menemukan sederet tantangan. Misalnya, harga yang cenderung masih tinggi atau sukar dijangkau masyarakat.

Masalah tersebut yang membuat pihak ESDM mencoba beberapa strategi melalui kerja sama dengan sejumlah stakeholder agar bisa menekan beban harga yang ditanggung oleh konsumen dalam melakukan konversi.

"Terbaru dengan melibatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) milik BUMN yang kemudian disalurkan kepada SMK. Sehingga biaya konversi jadi nol (bebas biaya)," ucap Haris.

Sebelumnya diketahui, Kementerian Keuangan telah menetapkan pemberian subsidi untuk belanja motor listrik baru dan konversi hanya berlaku dua tahun, yaitu pada 2023-2024. Guna memuluskan progaram itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 7 triliun untuk total satu juta kendaraan listrik. 

Anggaran berasal dari dana bendahara umum saja, bukan investasi asing. Namun sepanjang 2023, penyerapan subsidi konversi motor listrik masih di bawah harapan. Dari target penyerapan subsidi sebanyak 50.000 unit, realisasinya hanya terhenti di 181 unit saja.

Pilihan Editor: Sempat Kecelakaan dan Ban Depan Bermasalah, Mario Aji Raih Poin di Moto2 Italia

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi