Simak Tips Mencegah Kecelakaan Beruntun seperti yang Terjadi di Tol Cipularang
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Selasa, 12 November 2024 12:00 WIB
Ilustrasi kecelakaan beruntun. Shutterstock
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Tol Cipularang KM 92B, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Senin sore, 11 November 2024. Peristiwa tersebut melibatkan 17 unit kendaraan dan diduga disebabkan akibat rem blong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkendara memang memiliki risiko yang bisa membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain di sekitar. Salah satunya adalah jika terjadi tabrakan beruntun yang kerap kali terjadi di jalan bebas hambatan atau jalan tol.

Meskipun berkendara memiliki risiko yang berbahaya, namun Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menghindari tabrakan beruntuk yang bisa berakibat fatal.

Berikut tips mencegah tabrakan beruntun saat berkendara, dilansir dari laman Wuling Indonesia pada hari ini, Selasa, 12 November 2024:

1. Cek Kondisi Kendaraan Sebelum Mengemudi

Pastikan kendaraan selalu berada pada kondisi yang baik, terutama jika akan berkendara jauh. Pastikan melakukan perawatan berkala pada bagian-bagian mobil, termasuk fitur-fitur penunjang keselamatan mobil.

Fitur-fitur penunjang ini antara lain kampas rem, wiper, hingga lampu depan dan lampu belakang. Jika terdapat salah satu bagian mobil yang rusak akibat masa pakai yang sudah habis, segera ganti dengan yang baru sebelum menggunakan mobil tersebut untuk berkendara jauh.

2. Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan Lain

Dengan memiliki jarak yang cukup dengan mobil di depan, Anda memiliki waktu yang cukup untuk bereaksi dan mengambil tindakan apabila mobil di depan berhenti mendadak atau belok mendadak. Jika berada di jalan tol atau berada di kemacetan, beri jarak waktu sekitar tiga detik dari titik mobil Anda menuju titik mobil di depan.

3. Konsentrasi Saat Mengemudi

Berkendara dengan penuh konsentrasi merupakan keharusan, terutama untuk perjalanan jauh. Jika merasa lelah atau mengantuk, sebaiknya segera berhenti di rest area atau tempat lain yang memungkinkan untuk beristirahat sejenak.

Selain rasa lelah dan kantuk, pengemudi bisa juga kehilangan fokus karena terdistraksi dengan hal-hal lainnya seperti smartphone, layar monitor dalam mobil, atau gangguan dari penumpang. Pastikan selalu fokuskan pandangan ke jalan.

4. Perhatikan Batas Kecepatan Maksimum

Saat menyetir, selalu perhatikan batas kecepatan maksimum yang umumnya tercantum pada rambu-rambu lalu lintas di pinggir jalan. Jangan melebihi batas kecepatan tersebut karena dapat mengurangi waktu reaksi pengemudi serta menambah jarak yang dibutuhkan untuk menghentikan kendaraan dengan aman.

Jika berkendara dalam kondisi cuaca buruk atau saat melalui zona konstruksi, maka sangat penting untuk mengurangi kecepatan. Tujuannya untuk mengakomodasi potensi bahaya yang ada di depan.

5. Hindari Berhenti di Bahu Jalan

Sebisa mungkin hindari berhenti di bahu jalan atau roadside, kecuali dalam kondisi darurat seperti mobil mogok mendadak atau ban bocor. Berhenti di bahu jalan berisiko tertabrak dengan mobil lainnya yang sedang melaju, terutama di jalan raya yang sibuk atau jalan dengan penerangan redup di malam hari.

Carilah tempat berhenti yang proper seperti rest area untuk beristirahat atau ketika mobil mengalami masalah. Namun jika benar-benar darurat dan harus berhenti di pinggi jalan, segera aktifkan lampu hazard dan coba posisikan kendaraan sejauh mungkin dari jalur lalu lintas.

6. Hindari Berhenti atau Belok Mendadak

Cara mengemudi yang halus serta dapat diprediksi bisa mencegah terjadinya tabrakan beruntun yang disebabkan berhenti atau berbelok secara mendadak. Berhenti mendadak dapat menyebabkan tabrakan dari belakang, sedangkan berbelok mendadak tanpa memberi sinyal lampu sein dapat membingungkan pengemudi lain dan mengakibatkan tabrakan samping.

7. Waspada saat Mengemudi Dekat Kendaraan Besar

Kendaraan besar seperti truk, bus, atau kendaraan lain yang membawa muatan banyak cenderung memiliki titik buta atau blind spot, dan membutuhkan jarak berhenti yang lebih jauh dibandingkan mobil pada umumnya. Ketika berkendara dekat kendaraan besar, usahakan untuk berhati-hati dan tetap waspada.

Apabila ada kesempatan untuk mendahului atau menjauh dari kendaraan tersebut, segera manfaatkan kesempatan tersebut. Namun, pastikan Anda memiliki ruang dan waktu yang cukup hingga berhasil mendahului atau menjauh dari kendaraan tersebut.

Pilihan Editor: Prabowo Geram Indonesia Tidak Bisa Bikin Mobil dan Motor Sendiri

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi