GOOTO.COM, Jakarta - Pemilik kendaraan pasti sering melihat jasa pencucian motor menggunakan semprotan air bertekanan tinggi. Hal ini dilakukan karena air bertekanan tinggi dipercaya mampu merontokkan kotoran yang mengendap di motor.

Dengan cara ini, proses mencuci menjadi lebih cepat dan dianggap lebih praktis untuk mengangkat kotoran seperti debu atau lumpur.

Namun, mencuci motor dengan air bertekanan tinggi sebenarnya tidak cukup aman bagi kondisi kendaraan. Sebaiknya, hindari mencuci motor dengan cara seperti ini, karena dapat merusak komponen motor, terutama pada motor sport.

Dilansir dari Wahana Honda, air bertekanan tinggi dapat menyebabkan air masuk ke dalam tangki dan merusak komponen kelistrikan. Selain itu, tekanan air yang terlalu kuat dapat merusak sil di sekitar tangki, sehingga air merembes ke komponen kelistrikan. Hal ini membuat motor rawan mogok dan sulit dinyalakan.

Penyemprotan air bertekanan tinggi juga berisiko membuat sela-sela radiator penyok. Sebaiknya gunakan air bertekanan rendah, dan semprotkan hanya pada bagian velg dan sekitar ban saja. Selain itu, hindari mengarahkan air langsung ke lampu depan karena dikhawatirkan akan menyebabkan pengembunan di dalam lampu motor.

Sebagai tambahan informasi, berikut tips yang bisa dilakukan saat mencuci motor:

- Gunakan air bersih untuk menghilangkan sebagian besar kotoran dan debu.

- Hindari menggunakan produk pembersih yang tidak dirancang khusus untuk permukaan sepeda motor atau mobil.

- Jangan mencuci motor saat mesin masih panas. Uap dari mesin yang panas dapat menimbulkan embun pada lampu motor maupun spidometer, serta bercak pada bodi.

- Waktu yang baik untuk mencuci motor adalah pagi atau sore hari, setelah hujan, atau setelah digunakan untuk perjalanan jauh.

- Cuci motor secara rutin agar motor lebih awet dan performanya tetap baik.

Pilihan Editor: Yamaha Aerox Alpha Turbo Dirilis, Simak Daftar Harganya

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto