Weekend Asyik Bareng Freed
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Senin, 8 Februari 2010 02:02 WIB
Pintu geser elektrik Honda Freed memudahkan anak-anak dan orang tua masuk ke kabin. (Dok. Honda Prospect Motor)
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - "Waduh, nyobain (Honda) Freed lagi, Pak?" tanya saya ketika ditawari Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT. Honda Prospect Motor (HPM) pertengahan bulan lalu. Pertanyaan ini saya lontarkan karena lantaran saya memang sudah pernah menguji Multi Purpose Vehicle (MPV) andalan Honda itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Eh, ini agak beda lho. Namanya MPV keluarga, ya nyobanya ama keluarga dong. Biar bener-bener ngerasain kemampuan Freed mengakomodasi kebutuhan keluarga akan mobil," lanjut Jonfis.

Hmmm, bener juga sih. Saat menguji Freed pertama kali tahun lalu saya menjajalnya sendiri. Jadilah saya menerima ajakan HPM dalam acara bertajuk "Freed Media Family Weekend Getaway" bersama 15 peserta lain.

Perjalanan kami mulai dari kantor HPM di Sunter. Namanya bawa anak, ya udah, bawaan juga banyak. Untung urusan bagasi bukan masalah. Sebagai MPV, sektor ini mendapat perhatian. Jika semua tempat duduk dipasang, Freed memiliki kapasitas bagasi 142 liter. Kalau kurang baris terakhir bisa diangkat (lift-up) dan bagasipun bertambah menjadi 672 liter.

Pintu samping dengan model eletrik juga memudahkan. Satu, tak kerepotan saat bertemu lokasi sempit. Kedua, dengan bukaan 575 mm dan tinggi dari tanah yang cuma 410 mm, memudahkan si kecil keluar masuk. Ketiga, bisa dioperasikan langsung di handle pintu, lewat knob di samping bawah kemudi, dan remote control.

Di dalam kabin, putera saya--yang orang kampuang saya bilang 'lasak' jadi dapat mainan baru. Jalan ke depan, jalan tengah, jalan belakang, nggak ada masalah. Ini berkat konsep walk-throuh cabin plus bangku baris kedua model King and Queen Seat sehingga ada 'gang' untuk berjalan.

Satu lagi soal kabin. Seorang rekan yang pertama kali mencoba Freed dibuat kaget dengan konsep depan Freed ini. "Gua kirain kepala mentok duduk di belakang. Ternyata nggak ya?" katanya.

Desain Triangle Square Concept menjadi kunci lapangnya kabin Freed. Dengan model kotak di bagian belakang, plus lantai yang dibuat rata. Penumpang dari bangku depan sampai belakang mendapat perlakuan yang sama.

Kenyamanan yang sama dari depan dan belakang juga diterapkan dengan pemasangan suspensi McPherson Strut dengan tambahan stabilizer (depan) dan H-Shape Torsion Beam (belakang). Walhasil, mobil dengan dimensi panjang lebar dan tinggi 4,215 x 1,700 x 1,735 mm ini tak punya efek limbung seperti kebanyakan MPV.

Manjakan Pengemudi

Perasaan dari tadi membahas penumpang terus? Eits, jangan salah, Freed juga memanjakan pengemudi. Contoh simpelnya di samping kursi pengemudi, tuas transmisi dan rem parkir tangan tak ada lagi.

Tuas transmisi 5-speed outomatic terletak di bagian tengah dashboard bermodel Double-layered Dashboard. Sedangkan rem parkir diganti dengan model foot parking brake.

Di sebelah tuas transmisi ditempatkan pengatur suhu kabin. Diatasnya, ada perangkat audio double din, radio/CD/MP3 dilengkapi USB-port dan colokan buat iPod. Semuanya dioperasikan dengan mudah.

Sebagai pengemudi, saya tentu urusannya soal performa. Freed mengusung mesin 1,5 liter 4 silinder segaris 16 katup SOHC i-VTEC yang dilengkapi torque boost resonator dan distem drive by wire, sama persis dengan yang digunakan di Jazz.

Tapi jelas, performa Freed tak bisa disamakan dengan Jazz. Honda sedikit memodifikasi tenaga maksimum Freed menjadi 118 hp (Jazz 120 hp) tapi torsi diperbesar menjadi 146 Nm (Jazz 145 Nm). Hal ini dilakukan karena Freed harus mendukung bobot yang lebih besar ketimbang Jazz.

Melewati Cikampek, Sadang, Purwakarta, Lembang, Bandung beberapa peserta terlihat agak lamban dalam menggeber Freed. Pikir saya pasti transmisi 'dipanteng' di posisi 'D'. Padahal Freed dilengkapi dengan tombol 'D3' yang membantu saat tenaga berkurang. Bertemu tanjakan agak berat tinggal turun lagi ke posisi '2' atau '1' dan tenaga akan kembali didapatkan.

Pengendalian juga tak sulit karena selain bodinya yang kompak, kemudi yang terasa ringan berkat electric power steering yang dipasang teknisi Honda.

Yang jelas, test drive kali ini memang terasa lain dengan membawa keluarga. "Asik juga. Menikmati kotak Kembang sembari menjajal Freed,” kata rekan dari Sinar Harapan. Iya dong...

RAJU FEBRIAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi