TEMPO Interaktif, Jenewa - Nissan Motor Corporation tampaknya banyak berharap terhadap produk hibrida mereka untuk menggempur pasar otomotif di masa mendatang. Setidaknya itu tampak dari pernyataan Chief Executive Officer Nissan-Renault, Carlos Ghosn, saat jumpa pers di Geneva Motor Show 2010.

Orang nomor satu di Nissan itu mengatakan pihaknya mematok hingga akhir 2012 kapasitas produk Nissan Leaf bisa mencapai 500 ribu unit. Dia menegaskan hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil, mengingat tingginya minat konsumen terhadap produk anyar Nissan tersebut.

Lantas, Gosn pun menyodorkan satu bukti. Di Amerika Serikat, hatchback hasil besutan pabriknya itu telah dipesan 56 ribu unit. Bahkan, Nissan saat ini juga mempersiapkan membuka pesanan di Jepang dan Eropa. “Bahkan saat ini pemerintah Prancis juga telah menunjukkan minat untuk memesan 100 ribu unit Leaf,” tutur dia.

Lebih dari itu, Nissan juga memperkirakan dalam rentang waktu 10 tahun ke depan, 10 persen dari total mobil dunia adalah mobil listrik. Di Amerika saja, saat ini sudah terdapat 3.000 mobil bertenaga listrik dari total 2 juta unit mobil yang ada di negeri itu.

”Dan kami yakin pada 2011 nanti, Leaf akan menjadi yang terbesar di pasar (mobil listrik),” tandas Ghosn.

Nissan Leaf merupakan mobil listrik besutan Nissan yang menggunakan tenaga listrik dari sebuah baterai ion lithium. Baterai tersebut berkapasitas hingga 90 KiloWatt (kW). Motor listri sebesar itu mampu menyemburkan tenaga 80 kW dan torsi 280 Newtonmeter.

Sementara, Nissan mengklaim Nissan Leaf mampu melesat hingga kecepatan 140 kilometer per jam. Sedangkan bila baterai terisi penuh mampu menggerakkan mobil hingga jarak 160 kilometer.

Namun sayang hingga kini, Nissan belum memberikan keterangan resmi ihwal harga Nissan Leaf.

ARIF ARIANTO