
Nissan Murano (www.netcarshow.com)
“Karena itu, arah kami bukan untuk Murano, tetapi model lain yang di Indonesia bisa memberikan nilai tambah yang besar karena model itu bisa dirakit di Indonesia. Kalau Murano volumenya (penjualan) kecil.,” papar Teddy Irawan, Direktur Pemasaran PT NMI, kepada Tempo di Jakarta, Senin (29/3).
Sejatinya, Teddy menambahkan, pasar segmen crossover di Indonesia juga bertumbuh. Namun, pertumbuhan tersebut tidak sebesar segmen lain, khususnya varian Multi Purpose Vehicle (MPV) dan segmen hatchback atau city car. Terlebih Nissan Murano anyar itu harganya mahal.
“Karena itulah, karena ini menyangkut skala prioritas dalam strategi pemasaran, maka kami juga memilih pasar yang lebih besar. Dengan demikian, nilai tambah di Indonesia juga besar,” aku dia.
Sebelumnya, seperti dilansir theautomotive, Distributor Nissan di Filipina, Universal Motors Corporation, Jumat (25/30 telah meluncurkan Nissan Murano Z51 terbaru. Generasi anyar Murano itu dibekali mesin 3.5 liter V6 VQ35DE yang bertenaga 265 daya kuda dan torsi 336 Newton meter.
Model baru itu menggunakan transmisi berteknologi Xtronic Nissan CVT (Continuously Variable Transmission) dan Adaptive Shift Control (ASC). Sebagai mobil crossover, Murano ini All-Wheel sistem Drive (AWD), sehingga mampu melibas semua jenis lintasan.
Ihwal harga, Universal Motors membanderolnya 3,5 juta peso atau sekitar Rp 701 juta. “Jadi cukup mahal untuk masuk ke Indonesia, sehingga volume penjualannya diperkirakan juga kecil. Jadi arah kami tidak ke mobil yang volume (penjualan) kecil. Tetapi yang terjangkau, kualitas bagus, dengan fitur kenyamanan dan keamanan tinggi plus bisa membuka lapangan kerja,” papar Teddy.
Sedangkan ihwal varian yang digadang-gadang PT NMI untuk masuk ke pasar citycar di Indonesia tahun mendatang adalah, Nissan Micra. Mobil kecil besutan Nissan itu, pekan lalu telah diluncurkan di Thailand . “Tentunya, selain X-Trail, Livina, atau Serena. Tetapi kapan waktunya, kami belum pastikan,” terang Teddy. ARIF ARIANTO