Ford Everest Tambah Fitur Baru Tapi Harga Tak Berubah  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Selasa, 6 April 2010 20:56 WIB
Mobil Ford Everest saat Launching di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (25/6). PT Ford Motor Indonesia (FMI) meluncurkan mobil sport utility vehicle (SUV) terbaru New Ford Everest dan New Ford Ranger . Tempo/Anold Simanjuntak
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Ford Motor Indonesia (FMI) melakukan penyegaran produk Sport Utility Vehicle (SUV) Ford Everest dengan menambahkan sejumlah fitur baru. Meski mengalami peningkatan fitur, harga SUV itu tak mengalami perubahan harga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami sengaja tidak menaikkan harga meski memberikan tambahan fitur. Karena ini merupakan salah satu cara kami memberikan penyegaran ke produk, sehingga ada dinamika brand dan produk itu sendiri. Tujuannya, tentu memberikan yang terbaik bagi konsumen,” tutur Davy Tuilan, Direktur Pemasaran PT FMI saat dihubungi Tempo, di Jakarta, Selasa (6/4) sore.

Kini, tampilan New Ford Everest yang diluncurkan 26 Juni 2009 lalu itu, terasa lebih segar. Pemutar DVD dengan monitor 6.5 inci, perangkat navigasi Global Positioning System (GPS) nampak terlihat di bagian dashboard.

Sementara layar ukuran tujuh inci kini bertengger di bagian belakang sandaran kepala bangku depan. Sedangkan jok (kecuali tipe Limited karena sudah dilapisi kulit) kini dibalut sarung kulit. Pada tipe Limited itu, panel kini berlapis aksen kayu sehingga menambah kesan mewah dan elegan.

“Kalau dihitung-hitung, biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik Ford Everest bila menambah fitur itu mencapai Rp 18 juta, itu belum termasuk ongkos pasang,” aku Davy.

Dalam resmi FMI (www.ford.co.id) disebutkan harga empat model Everest saat in adalah Rp 324,4 juta (Everest TDCi 4x2 XLT M/T), Rp 339,55 juta (Everest TDCi 4x2 XLT A/T), Rp 405,3 juta (Everest TDCi 4x4 XLT M/T), dan Rp 354,55 juta (Everest TDCi 4x2 LTD A/T). Kesemuanya harga on-the-road Jakarta.

Namun Davy menampik anggapan, bahwa cara itu dilakukan karena SUV besutan Ford itu tak laku di pasaran. “Justeru sebaliknya, saat ini kami kekurangan pasokan dari Thailand. Sedangkan untuk mendapatkan Everest saat ini pembeli harus menunggu satu hingga dua bulan,” kilah dia.

Sedangkan ihwal penambahan fitur itu, Davy menyebut biayanya bukan berasal dari subsidi yang diberikan oleh prinsipal Ford di Amerika Serikat. Biaya penambahan itu, diambil komponen harga.

“Bisa dari pengurangan cost production, dari kompoen lainnya. Yang pasti, komponen harga itu kan macam-macam. Nah kami ambilkan dari sana, dan itu tidak mengurangi kualitas produk yang kami berikan,” sebutnya.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut, sepanjang 2009 lalu, penjualan Ford Everest mencapai 1.334 unit. Sementara pada Januari – Februari 2010, SUV ini membukukan penjualan 70 unit, atau melorot 97 unit dibanding periode sama 2009 lalu.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi