
TVS Max 100 R. Dok: TVS
“Alasan lingkungan yang kemudian meminggirkan motor dua tak sangat disadari TVS. Sementara, selama ini, pasar motor kelas low end dan pasar motor untuk pedesaan masih didominasi Hero Honda dan Bajaj,” tulis goaonwheels.com ihwal alasan pabrikan itu.
Terlebih, Bajaj yang beberapa waktu lalu Bajaj telah memaklumatkan keluar dari segmen low end komuter kini mulai memproduksi lagi model low end, yaitu Discover 100. Sedangkan, Hero Honda dengan model andalannya CD Dawn,CD Deluxe dan Splendor masih mengangkangi segmen ini.
Itu pertanda bahwa segmen pasar ini masih sangat menjanjikan. Lantaran itulah, TVS Max R yang telah dihentikan produksi beberapa tahun yang lalu – karena tak memenuhi aturan standar emisi gas buang – kini diproduksi kembali.
Motor 110 cc itu, nantinya akan bersaing ketat dengan Hero Honda CD Dawn, CD Deluxe, dan Bajaj Platina. Ihwal mesin, TVS menyebut mengambil dari model TVS Jive yang berkopling otomatis.
Motor yang diklaim sangat cocok untuk lintasan di pedesaan dan untuk mengangkut beban berat itu rencananya dibanderol 35.000 rupee atau sekitar Rp 7 juta.
Akankah model reinkarnasi TVS Max R itu diboyong ke Indonesia oleh TVS Motor Company Indonesia . “Kami belum mempunyai rencana untuk itu,” tandas sumber di perusahaan itu.
ARIF ARIANTO