TEMPO Interaktif, Tokyo -Sejak diperkenalkan di Jepang pada 1997 lalu hingga Maret 2010, Toyota Prius telah membukukan penjualan di pasar global 2,1 juta unit. Toyota Motor Corporation (TMC), sang produsen, pun mengusung mobil hybrid sebagai tulang punggung penjualan baru.

Selain memperbesar jumlah unit yang diproduksi, varian anyar Toyota Prius pun bakal diciptakan Toyota . Kabar paling gres dari Tokyo seperti yang dilansir Reuters menyebut, awal 2011 mendatang TMC meluncurkan Toyota Prius versi minivan. “Minivan Toyota Prius yang menggunakan baterai ion lithium  itu akan dibanderol dengan harga bersaing,” tulis Reuters, Minggu (18/4).

Sementara itu, harian bisnis Nikkei versi online  menyebut, Toyota akan membanderol minivan anyar hybrid itu sama dengan banderol harga saudaranya Toyota Prius hybrid seperti yang saat ini dipasarkan. Tujuannya, untuk memperkuat hegemoni Toyota di pasar mobil hybrid dunia.

Prius versi minivan itu, selain diklaim irit bahan bakar  juga bakal memiliki ruang kabin yang luas.  “Kemungkinan akan menggunakan  tiga baris kursi untuk membawa lima hingga  tujuh orang penumpang,” jelas surat kabar tersebut.

Sedangkan ihwal baterai ion lithium yang akan disandang Minivan Prius itu, sumber di Toyota mengatakan pada tahap awal akan memproduksinya di pabrik Teiho di Prefektur Aichi. Namun pada tahap berikutnya, pabrikan itu akan menggandeng Panasonic Corporation , dengan membentuk perusahaan baru  EV Energy Co untuk memproduksi baterai tersebut.

Baterai  itu diklaim mampu menyimpan tenaga listrik jauh lebih banyak dibanding baterai dari bahan logam nikel hidrida. Lantaran itu pula, baterai ion lithium tersebut mampu menyokong mobil hybrid untuk melaju lebih jauh, meski hanya diisi satu kali seperti baterai dari bahan metal nikel hibrida. ARIF ARIANTO